LINTASKALIMANTAN.CO | Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Barito Utara ditambah harga dijual eceran mencapai Rp.30.000 per liter kembali memicu keresahan warga. Di tengah antrean panjang sepeda motor dan mobil pribadi yang mengular di SPBU KM 18 Jalan Muara Teweh – Banjarmasin Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kab. Barito Utara (Kalteng) warga memergoki bebrapa unit mobil yang berisi puluhan dirigen yang diduga kuat melakukan praktik pelansiran BBM ikut mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Peristiwa itu langsung viral di WhatsApp Group dan media sosial ketika warga yang sudah menunggu berjam-jam melihat mobil dengan tangki modifikasi yang dicurigai kerap melakukan pengisian berulang dan berisi puluhan dirigen sontak temuan ini langsung memancing kekesalan warga yang merasa dirugikan di tengah krisis BBM yang semakin parah.
Video detik-detik puluhan mobil tangki modif dan berisi puluhan dirigen saat di pergoki warga di SPBU KM 18 Jalan Muara Teweh – Banjarmasin.
“Kami sudah antre lama, tapi masih ada saja mobil pelansiran yang dilayani. Ini yang membuat BBM cepat habis di SPBU, sementara masyarakat biasa kesusahan,” kata salah satu warga yang berada di lokasi.
Warga juga meminta Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah turun tangan melakukan pengawasan ketat terhadap praktik pelansiran yang dinilai marak terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Kalau tidak ada pengawasan, masalah ini tidak akan selesai. Kami minta pihak terkait tegas. Jangan sampai masyarakat yang jadi korban terus,” tambah warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU KM 18 belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pelansiran tersebut. Sementara itu, antrean panjang dan kekosongan BBM masih terjadi di beberapa titik, membuat situasi semakin sulit bagi warga yang membutuhkan bahan bakar untuk aktivitas harian.
Kelangkaan BBM di Barito Utara kini menjadi sorotan dan diharapkan Pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasinya demi menghindari keresahan yang terus meluas. (*/anung/red)

