LINTASKALIMANTAN.CO || SENDAWAR — Meluapnya Sungai Mahakam beberapa waktu lalu, menyebabkan sejumlah kampung di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terutama yang ada dibantaran sungai mahakam dilanda banjir.
Salah satunya di Kampung Long Iram Seberang, Kecamatan Long Iram, akibat diguyur hujan sejak tiga hari terakhir dan kiriman dari hulu sungai mahakam, dengan ketinggian 40 hingga 80 centimeter atau sepinggang orang dewasa.
“Mulai masuknya bajir itu dari hari sabtu karena hujan terus menerus selama empat hari berturut turut. Jadi sejak sabtu itu airnya sudah masuk dengan debit yang cukup deras sampai hari minggu kemarin. Itu ketinggian air dari lutut sampai dengan pinggang orang dewasa, baik dibadan jalan maupun pemukiman masyarakat,” kata Fahrizal Kepala Kampung Long Iram Seberang, Selasa (07/09).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tetapi karena minggu malam atau malam senin itu tidak ada hujan, alhamdulillah air surut berangsur-angsur mulai hari senin ini tadi. Cuma debitnya melambat, kalau biasanya perkiraan kita kalau tidak ada hujan sore tadi sudah kering, ternyata jelang maghrib turun hanya sekitar 5 sampai 7 centimeter saja airnya,” tambah Fahrizal
Kendati demikian, menurutnya kondisi banjir yang terjadi masih dalam batas wajar, belum ada masyarakat yang sampai mengungsi. Bahkan untuk mendapat kebutuhan pokok masih terbilang aman.
Sampai saat ini belum ada yang mengungsi, karena kondisi airnya kalau kita disini masih normal, masih wajar. Kalau pun debit airnya tinggi sampai ukuran dada orang dewasa, misalnya satu meter lebih biasanya warga disini buat panggung dalam rumah.
“Karena tidak ada yang berani meninggalkan rumah, ada harta yang harus dijaga. Nah, kalau untuk mencari kebutuhan pokok masih terpantau aman, karena masih bisa kita lewati air yang tidak juga terlalu deras di daerah pemukiman penduduk,” ungkap Fahrizal
Dari Pemerintah Daerah, lanjut Fahrizal sudah meninjau langsung ke lapangan, dan sudah disampaikan kondisi masyarakat yang terdampak, dimana masih dalam batas normal. Hanya saja yang menjadi kendala adalah tidak adanya tempat penampungan untuk hewan ternak warga.
Kemarin dari kepala BPBD Kutai Barat turun langsung ke kampung, Kecamatan Long Iram memantau langsung kondisi air, kami mengatakan masih sebatas kewajaran. Karena belum ada yang terlalu berdampak masalah banjir ini, kecuali masalah peternakan kita, karena saat ini kita belum punya rumah penampung.
“Sehingga untuk peternakan kita ini, seperti Sapi, Ayam dan lain sebagainya kita taroh di jalan umum yang belum tersentuh air banjir,” lanjutnya
Melihat kondisi air yang surut secara perlahan, Fahrizal menghimbau warga agar tetap waspada dan berhati-hati, apalagi saat ini masih musim penghujan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga kesehatan mengantisipasi penyakit akibat banjir, seperti diare, penyakit kulit dan influenza. (Tra)
Sumber : Rilis
Editor : Anung