Palangkaraya – Sejumlah warga mengeluhkan razia terhadap penjual bensin eceran atau pelangsir yang belakangan gencar dilakukan aparat di berbagai daerah. Menurut warga, keberadaan pelangsir justru sangat membantu masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan bahan bakar dengan cepat tanpa harus mengantre panjang di SPBU.
“Kalau rakyat kecil tidak boleh jual minyak eceran, lalu siapa yang bantu masyarakat saat butuh cepat? Bayangkan kalau semua motor dan mobil harus ke SPBU, pasti antreannya panjang dan bikin repot,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Warga menilai, pelangsir memiliki peran penting dalam menjaga ketersediaan bahan bakar di tingkat bawah, terutama di daerah yang jauh dari stasiun pengisian bahan bakar umum. Mereka juga mengkhawatirkan dampak sosial dan ekonomi jika para penjual eceran dilarang beroperasi.
“Orang mau ke rumah sakit, mau berobat, bisa terlambat karena harus antre minyak. Justru kami senang ada pelangsir yang jual di pinggir jalan. Cepat dan praktis,” tambah warga lainnya.
Masyarakat berharap agar pemerintah dan pihak berwenang tidak hanya melakukan penertiban, tetapi juga meninjau ulang aturan terkait distribusi bahan bakar agar tidak menyulitkan rakyat kecil pasca penertiban di beberapa SPBU kota Palangkaraya harga pertalite di pinggir jalan mencapai 13.000 ribu per liter.
“Harapan kami, tolong benahi aturannya, jangan hanya merazia. Buat sistem yang adil supaya masyarakat tidak makin susah,” tegas warga tersebut. (Tim)

