
LINTAS KALIMANTAN | Rombongan DPRD Kabupaten Barito Kuala yang terdiri dari 11 Anggota DPRD dan 3 pendamping, dipimpin oleh H. Bahrianoor,S.AP (Wakil Ketua DPRD) dan Mohamad Agung Purnomo,S.Psi (Ketua Komisi II) mengunjungi Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau,Jumat (26/09/2025) dan diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina, beserta jajaran di Ruang Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau
Kunjungan kerja dari Komisi II DPRD Kabupaten Barito Kuala ini bertujuan untuk mendapatkan Gambaran Langkah-langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Pulang Pisau dalam mengantispasi dan meningkatkan kewaspdaan terhadap Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pulang Pisau mengingat adanya penurunan yang cukup besar kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Pulang Pisau dibandingkan tahun tahun sebelumnya.
“Kami melakukan studi komparatif dengan Dinas Kesehatan Pulang Pisau, utamanya melihat hal hal yang telah dilakukan Dinkes Pulang Pisau sehingga dapat menurunkan kasus DBD secara signifikan” kata Mohamad Agung Purnomo,S.Psi, Ketua Komisi II sekaligus pimpinan rombongan DPRD Kabupaten Barito Kuala
Kepala Dinas Kesehatan Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina dalam sambutannya mengucapakan banyak terima kasih atas kunjungan kerja dari rombongan DPRD Kkabupaten Barito Kuala dan berharap hal ini merupakan ajang tukar menukar pengalaman dalam menangani Demam Berdarah Dengue di Kabupaten masing masing sehingga nantinya kedua kabupaten dapat meningkatkan pengendalain DBD menajdi lebih baik
“Terimakasih untuk DPRD Kabupaten Barito Kuala yang telah mengunjungi Dinas Kesehatan Pulang Pisau. Banyak tukar menukar dan diskusi informasi yang kami lakukan dan semoga ini dapat menajdi bahan bagi masing-masing kabupaetn dalam menangani Demam Berdarah Dengue dengan lebih baik” kata dr Pande
Kasus Demam Berdarah Dengue sendiri di Kabupaten Pulang Pisau, mengalami penurunan yang cukup besar di tahun 2025 ini. Sampai dengan 26 September 2025, jumlah kasus DBD sebanyak 5 kasus, menurun jauh dibandingkan jumlah kasus di tahun 2023 sebanyak 140 kasus dan tahun 2024 sebanyak 165 kasus. (*/rls/spr/red)