LINTASKALIMANTAN.CO || Kotawaringin Barat – Sedotan minuman yang terbuat dari purun merupakan bahan yang mudah terurai. Sebagaimana yang sering dikampanyekan menggantikan bahan-bahan yang terbuat dari plastik. Seperti yang kita ketahui pencemaran lingkungan dari sampah plastik menjadi masalah terbesar saat ini tentu dalam hal tersebut kita memulainya dari langkah kecil namun mampu membuat perubahan besar.
Salah satu solusi dalam
menjawab keluhan banyak pihak mengenai bahaya sampah plastik, warga memproduksi sedotan minuman nonplastik yang terbuat dari purun atau tumbuhan rumput di rawa jenis (eleocharis dulcis).
Dewi seorang pengrajin sedotan purun / straw purun di Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan, bahwa mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah sampah plastik yang mana sedotan minuman dari bahan purun ini bisa terurai sehingga turut menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sedotan purun /straw purun sudah kami pasarkan di Kota Pangkalan Bun dan Kota lainnya, Semarang, Jogjakarta, Palangka Raya serta kami sudah mengirim sample ke Negara Turki. 1 Pak isi 100 pices dibanrol seharga Rp. 35.000,- . Untuk yang ingin membeli bisa menghubungi kontak +62 823-5279-6892,” tutur Dewi. Pada hari Senin, (18/10/2021).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kotawarngin Barat Bambang Dzatmiko Trikora menyambut baik terkait usaha yang dilakukan dan mendorong agar hasil produk sedotan purun bisa diminati konsumen.
“Kami akan sosialisasikan sedotan purun tersebut, yang bahannya cepat terurai sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan dan kami akan promosikan produk ini. Selain itu juga kami sudah memberikan sosialisasi kepada murid-murid sekolah agar tidak menggunakan bahan plastik sebagai maindset berwawasan lingkungan hidup,” kata Bambang. (Rd1/Red)