Palangka Raya – Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Palangka Raya–Kalimantan Tengah masa bakti 2025–2027 resmi dilantik melalui acara Serah Terima Jabatan dan Pelantikan di Aula Jaya Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (29/9).
Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum GMKI, Prima Subakti; Ketua Bidang Ekonomi Kreatif Pengurus Pusat GMKI, Donius Hulu; Koordinator Wilayah VI GMKI, Julio Antou; Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran; Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin; unsur Forkopimda; pimpinan gereja; senior GMKI; serta perwakilan organisasi Cipayung Plus dan organisasi kemahasiswaan. Kehadiran lintas elemen tersebut mencerminkan eratnya sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dalam pembangunan daerah.
Dalam sambutannya, Ketua Cabang GMKI Palangka Raya periode 2025–2027 menegaskan komitmen organisasi untuk menjadi wadah pembinaan kader, ruang pelayanan, sekaligus suara moral bagi masyarakat.
“GMKI bukan sekadar organisasi mahasiswa. Kita adalah gerakan yang hidup dalam tri panggilan pelayanan: Gereja, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Karena itu, GMKI Palangka Raya harus menjadi rumah kaderisasi, ladang pelayanan, dan suara profetis di Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah, khususnya Gubernur Kalteng yang hadir langsung dalam acara tersebut.
“Kehadiran Bapak Gubernur bukan sekadar formalitas, melainkan bukti nyata perhatian terhadap generasi muda Kristen sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan. Kami berharap pembangunan benar-benar menyentuh akar persoalan masyarakat, terutama pendidikan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Ketua GMKI Palangka Raya turut menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota, Forkopimda, pimpinan gereja, serta seluruh organisasi kepemudaan dan mahasiswa yang mendukung keberlangsungan GMKI. Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan internal dan eksternal, mulai dari konsolidasi kader hingga relevansi gerakan terhadap isu-isu sosial.
“Luka memang tak bisa dihapus, tetapi bisa dijadikan pijakan untuk lahir kembali dalam kesadaran baru. GMKI harus kembali menjadi rumah bersama mahasiswa Kristen, sekaligus suara profetis yang menyuarakan kebenaran, keadilan, dan kasih Kristus di tengah masyarakat,” tambahnya.
Acara ditutup dengan seruan perjuangan khas GMKI:
Tinggilah Iman kita. Tinggilah Ilmu kita. Tinggilah Pengabdian kita. Ut Omnes Unum Sint! Hidup Mahasiswa! Hidup GMKI! Hidup Rakyat Indonesia!
Mau saya buatkan juga versi lead singkat 3–4 paragraf seperti gaya liputan cepat media online nasional?