LINTAS KALIMANTAN – KALSEL || Bertempat di objek wisata puncak meranti Puluhan Kepala Desa di Kabupaten Kotabaru ikuti sosialisasi program Kampung Iklim ( Proklim ) .
Pada sosialisasi tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan H Murdianto berharap pelaku usaha di Kotabaru mendukung desa-desa atau kelompok masyarakat untuk menyelenggarakan kampung iklim.
Hal itu disampaikannya pada saat membuka sosialisasi program Kampung Iklim (Proklim) di objek wisata Puncak Meranti, Kamis (9/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya harapkan partisipasi aktif semua pihak, terutama dunia usaha yang mengeksploitasi SDA di Kotabaru dalam mendukung dan membina desa-desa atau kelompok masyarakat untuk menyelenggarakan kampung iklim di wilayah masing-masing,” ucapnya Murdianto.
Sementara Abdul Rochim, selaku narasumber menjelaskan bahwa Proklim mengacu pada Permen LHK Nomor 84 Tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim.
“Proklim ini merupakan upaya mengelola dan mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya untuk mendukung kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal untuk berkontribusi terhadap pencapaian program nasional dan target penurunan emisi gs Rumah Kaca,” terangnya.
Di tempat yang sama pula, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotabaru H.M Maulidiansyah menjelaskan kegiatan Proklim di Kotabaru dimulai sejak tahun 2019, sampai sekarang sudah ada 15 desa yang melaksanakan Proklim.
“Empat desa kategori utama, satu desa kategori madya, dan 10 desa kategori pratama. Tahun 2022 lalu salah satu desa, yaitu Desa Tegalrejo berhasil meraih tropi,” ungkap Maulid.
Untuk tahun 2023 ini, lanjutnya, DLH mengusulkan 18 desa untuk nominasi Proklim, 15 desa diantaranya merupakan usulan baru.
Maulidiansyah berharap dengan kegiatan sosialisasi tersebut, akan ada peningkatan kategori dengan peningkatan aksi.
“Dan selain dari pada itu juga bahkan ada desa yang bisa meraih kategori lestari,” harapnya.
Adapun sosialisasi tentang Proklom hari ini dihadiri sekitar 100 peserta dari beberapa desa di Kotabaru dan menghadirkan narasumber dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Kalimantan, Direktorat Jenderal PPI Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (*/rls/duk/red).