LINTAS KALIMANTAN I Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara (Disdik Barut) bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Pelatihan Guru Utama untuk Revitalisasi Bahasa Dayak Bakumpai. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin 29 Mei sampai 2 Juni 2023, di aula Dinas Pendidikan setempat.
Dalam kegiatan pelatihan tersebut dihadiri Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah Drs Muhammad Muis, Kadis Pendidikan Syahmiludin A Surapati, para Kabid lingkup Disdik, para guru utama dan undangan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Barito tara, Syahmiludin A Surapati mengatakan dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber selain dari Balai Bahasa Provinsi Kalteng juga menghadirkan tokoh-tokoh pelaku seni budaya asli Bakumpai yang ada di Kabupaten Barito Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami dari Dinas Pendidikan Barito Utara akan bersama sama dengan pihak-pihak terkait untuk memperjuangkan agar Bahasa Bakumpai bisa masuk sebagai Muatan Lokal (Mulok) di satuan pendidikan yang mayoritas masyarakatnya berbahasa Bakumpai khususnya di sepanjang DAS Barito,” kata Syahmiludin di Muara Teweh Jumat.
Dikatakan Kadisdik, untuk sekolah di daerah tertentu dengan masyarakat lokal yang umumnya menggunakan bahasa ibunya seperti bahasa Maayan, Tewoyan, Uut Danum, Siang, Bayan dan lainnya tentunya akan disesuaikan Mulok nya yang sesuai.
“Upaya ini harus dilakukan agar anak-anak kita generasi penerus memiliki kebanggan tersendiri dengan identitas asal yang menjadi jati dirinya dan bahasa daerah yang kita miliki tetap ada, terus berkembang lestari terhindar dari kepunahan akibat penuturnya sudah tidak ada lagi dimasa yang akan datang,” kata mantan Kadis Pertanian Barito Utara ini.
Dijelaskan Syahmiludin, para peserta pada kegiatan itu terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru yang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan penuh antusias, bersemangat dan gembira.
Materi yang diberikan narasumber bahkan langsung di praktekan seperti membuat puisi atau sajak, bercerita, membuat cerpen, pidato, doa, karungut dan lainnya dalam berbahasa Bakumpai.
“Peserta yang dikukuhkan sebagai Guru Utama dari kegiatan pelatihan itu nantinya diharapkan dapat mengimbaskan materi yang didapat ke teman-teman guru dan murid-murid yang ada pada jenjang TK/PAUD, SD dan SMP dalam upaya pengembangan dan pengenalan Bahasa serta Budaya Bakumpai,” pungkasnya. (*/rls/rif-ang/red)