LINTAS KALIMANTAN| Dalam rapat lanjutan dalam rangka menindaklanjuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Kamis tanggal 9 Maret 2023 lalu, anggaran biaya untuk perbaikan ruas jalan Luwe Hulu dan Luwe Hilir Kecamatan Lahei dan Lahei Barat mencapai Rp3 milyar lebih.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas PUPR Barito Utara M Iman Topik pada rapat lanjutan terkait perbaikan ruas jalan Desa Luwe Hulu dan Luwe Hilir, di aula Setda Lantai I, Kamis 11 Mei 2023.
“Untuk anggaran perbaikan ruas jalan Desa Luwe Hulu dan Desa Luwe Hilir sebesar Rp3,77 Milyar. Anggaran Rp 3 milyar lebih ini meliputi tiga paket pekerjaan yang akan ditangani,” kata Kadis PUPR M Iman Topik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Iman Topik, pekerjaan pertama adalah timbunan di ruas sepanjang 290 meter dari sumber galian dengan ketebalan 1,5 meter dan lebar 5 meter.
Kemudian pekerjaan kedua yaitu pekerjaan struktur rigit untuk 450 meter dengan jenis pekerjaan cor beton dengan lembar 5 meter dengan ketebalan 25 cm yang terbagi 5 cm untuk lantai kerja dan 20 cm untuk struktur dengan panjang 450 meter.
“Dan pekerjaan terakhir adalah penguatan rangka jembatan bawah. Dengan total tiga item pekerjaan penanganan ruas jalan Desa Luwe Hulu dan Hilir ini adalah sebesar Rp3,77 milyar lebih,” kata Kadis PUPR M Iman Topik.
Topik juga menjelaskan setelah disepakati anggaran yang tertera didalam dokumen yang telah dibuat oleh tim teknis Dinas PUPR, agar anggaran tersebut 100 persen, pihaknya akan meminta petunjuk bagaimana metode pelaksanaanya nantinya bagaimana.
“Kami dari Dinas PUPR berdasarkan hasil rapat RDP kami ditunjuk mengkoordinir secara teknis, karena ini pekerjaan yang bersifat teknis infrastruktur. Untuk itu kami mohon petunjuk kepada pimpinan rapat dan Ketua Komisi III DPRD Barito Utara,” katanya.
Topik juga berharap, pekerjaan dimulai ketika dana yang dibutuhkan sesuai hitungan RAB terkumpul 100 persen dari 19 perusahaan di wilayah Kecamatan Lahei Barat dan Lahei, jika tidak terkumpul 100 persen maka pekerjaan tidak akan dilaksanakan. Dan kemungkinan besar ini akan jadi masalah dalam artian pada saat finishing nya akan kesulitan mengingat anggaran belum 100 persen.
“Yang perlu kita pedomani adalah tersedianya atau terkumpulnya dana baru kita melaksanakan kegiatan pekerjaannya. Penyerahan dana disepakati dengan komitmen dan seperti apa mekanismenya nanti,” kata Iman Topik. (*/rls/rif/red)