LINTAS KALIMANTAN – KALSEL || Kontroversi yang terjadi dalam pembangunan median jalan ditengah masyarakat ternyata juga membuat geram seluruh Anggota DPRD Kotabaru.
Salah satunya di ungkapkan oleh politis partai Perindo Robbiansyah yang juga saat ini menjabat sebagai ketua Percepatan Kabupaten Baru Tanah Kambatang Lima.
Menurutnya, sangat disayangkan ketika terjadi pembangunan di pusat kota tidak dilakukan sosialisasi dan kordinasi sehingga muncul kontroversi yang terjadi di pembangunan median jalan ini dan tentu harus segera diatasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Seandainya Aparat Penegak Hukum masuk menangkapi para warga yang membongkar median jalan itu apa yang akan terjadi, maka dari itu terkait adanya pembangunan median jalan ini pun saya pribadi sangat prihatin ketika tanpa dilakukannya kordinasi terlebih dahulu,” ucap Robbi dengan suara tegas dan lantangnya di ruang rapat gabungan saat RDP, Senin (6/3/23).
Dirinya juga menyebut bahwa apa sebenarnya isi notulen rapat antara komisi tiga dengan Dinas PUPR terkait pertemuan yang membahas tentang pelaksanaan pembangunan median jalan.
“Kalau saya jelas tidak tau, apakah terkait dengan isi bahwa selesaikan dulu pelebaran jalan dan median jalan barulah Kotabaru akan mendapat kucuran dana dari APBN senilai 160 miliyar tersebut,” terang Robbi.
Harusnya lanjut Robbi, informasi seperti ini perlu kita ketahui jauh-jauh hari terlebih dahulu baru di diskusikan di lembaga seperti ini.
“Agar kiranya isu di tengah masyarakat yang seperti saat ini bisa segera di tanggulangi dan tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, ini orang sudah meninggal baru kita urusi seperti terkait median jalan,” jelasnya.
Robi juga menjelaskan bahwa inilah pentingnya sebuah kordinasi sebelum dilakukan sesuatu yang membawa nilai kerugian bagi masyrakat banyak khususnya.
“Saya rasa ini sebuah pembelajaran kita semua dan saya berharap 35 anggota dewan semangat untuk mengambil isu-isu yang ada di masyarakat supaya kondusif di kabupaten Kotabaru selalu terjaga,” pungkasnya Robbi. (*/rls/duk/red).