PALANGKA RAYA || Bencana banjir melanda Kalimantan Tengah selama dua tahun berturut-turut. Fenomena La Nina yang mengakibatkan curah hujan meningkat disebut menjadi salah satu pemicunya.
Menurut Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pemerintah tentu mengkaji masalah dan penyebab banjir.
Selain curah hujan yang begitu tinggi, tetapi manusia itu kan sadar bahwa pentingnya menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dalam waktu dekat ini kita akan mengirimkan surat ke pemerintah pusat supaya perkebunan, perijinan-perijinan, entah itu perkebunan, HTI, HPH yang sudah berjalan baik pun yang tidak berjalan. Yang sudah berjalan terutama tolong ditinjau kembali,” ujar Gubernur Kalteng saat jumpa pers usai Rakor Kesiapsiagaan Pemda Menghadapi Bencana Banjir dan Covid-19, Rabu (17/11).
Gubernur Sugianto Sabran menyebut ada Hutan Tanaman Industri (HTI) di daerah Kapuas hulu dan Gunung Mas hulu. Termasuk juga di Daerah Aliran Sungai Barito terdapat banyak sekali ijin perusahaan besar swasta.
Bahkan menurut Gubernur Sugianto Sabran ada satu perusahaan yang mengantongi ijin seluas 100 ribu hektare. (*/rls/hms/red)