PONTIANAK || Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong percepatan penanganan korban bencana banjir di Provinsi Kalimantan Barat. Menurut dia situasi masyarakat terdampak dalam kondisi berat dan membutuhkan bantuan segera.
Untuk memastikan masyarakat di lokasi bencana tetap mendapatkan pasokan kebutuhan logistik, Mensos memutuskan untuk mendirikan gudang kebutuhan pokok (bufferstock) di 5 titik di lolos bencana.
“Staf kami masih berada di lokasi banjir, salah satunya di Melawi yang membutuhkan bufferstok. Kami tdak hanya mendirikan 1 tapi 5 titik sebagai antisipasi bagi warga yang kesulitan akses terhadap kebutuhan logistik karena terputus jalur transportasi, ” ujar Mensos usai pemadanan data di Hotel Kapuas Palace, Pontianak, Kalbar, Kamis (04/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendirian bufferstok, kata Mensos, diperlukan supaya jangan sampai korban banjir menunggu bantuan yang membutuhkan waktu 2-3 hari perjalanan darat karena infrastruktur terputus. Dalam kondisi seperti itu, dikhawatirkan warga akan kesulitan memenuhi kebutuhan permakanan.
“Jadi, dengan dibangunnya sebanyak 5 bufferstok di lokasi banjir warga bisa langsung mandiri dan tidak lagi menunggu bantuan dari kita, ” tandas Mensos.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan, untuk membantu warga korban bencana bannjir, pemerintah daerah harus segera menggelontorkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dengan berkoordinasi bersama Perum Bulog.
“Di daerah itu beras cadangan pangan itu rata-rata masih utuh, kenapa? Kalau tidak dipakai kan akan dikembalikan. Bagusnya ambil di Bulog bagikan ke masyarakat,” kesalnya.
Mantan Walikota Pontianak dua periode ini menuturkan, kondisi korban banjir saat ini cukup berat dan harus segera mendapatkan bantuan. Meskipun saat ini Cadangan Pangan Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat juga belum disalurkan, hal ini dikarenakan cadangan pangan pemerintah daerah lokasi banjir belum digunakan, sehingga tidak dapat disalurkan.
“Kita punya cadangan beras pemerintah sebanyak 200 ton, belum keluar karena daerah masih ada, itu masalahnya. Yang lain sudah pake cadangan beras pemerintah seperti Mempawah, saya bingung. Harusnya ambil, sekarang tinggal dua bulan itu kan dari Kemensos,” pungkasnya. (*/rls/ptk/red)