LINTASKALIMANTAN.CO || PALANGKA RAYA — Pedagang di Palangka Raya mengeluhkan harga minyak goreng yang naik signifikan seminggu terakhir. Harga minyak goreng naik Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu rupiah per liter.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Besar Palangka Raya, Wahidah, kenaikan tidak hanya pada minyak goreng bermerek dalam kemasan tapi juga pada minyak goreng curah yang dikemas dalam bungkus sederhana.
Menurut Wahidah minyak goreng dalam kemasan sederhana ukuran 600 ml yang sebulan lalu dijual Rp 8.500 sekarang dijual dengan harga Rp 10 ribu. Harga ini sudah melampaui HET untuk minyak goreng kemasan sederhana yakni Rp 11 ribu per liter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau untuk kenaikan yang benar-benar signifikan pas bulan sepuluh. Tapi yang benar-benar naik melonjak sejak seminggu lalu. Minyak-minyak murah biasa itu nggak kelihatan lagi di pasaran. Kalau dari stok masih banyak aja cuma ketersediaan kita yang mau beli aja lagi. Dari hargamya aja sudah naik tiga ribu. Satu dos naik dua puluh ribu,” ujarnya kepada RRI, Senin (01/11).
Minyak goreng dalam kemasan bantal yang sebelumnya dijual Rp 12.500-14.500 per liter, saat ini sudah mencapai harga Rp 17 ribu per liter. Sementara, minyak goreng bermerek dalam kemasan ada yang sudah mencapai Rp 20 ribu per liter.
Menurut Wahidah, langganannya yang rata-rata penjual gorengan dan penjual pecel lele tetap membeli minyak goreng meski harga terus naik.
Kenaikan harga minyak goreng di Palangka Raya sebenarmya sudah disampaikan pedagang sejak beberapa bulan lalu. Kenaikan mulai seribu rupiah per liter dan cenderung terus naik serta tidak kunjung turun.
Menurut Kepala Seksi Bahan pokok, Bahan Penting dan Distribusi Disdagperi Kalteng, Isa Maliki, produsen menaikkan harga minyak goreng menyesuaikan harga minyak sawit mentah (CPO).
“Kalau harga minyak goreng memang rata-rata secara nasional memang naik. Yang agak tinggi naiknya minyak goreng premium, kalau kemasan bantal nggak terlalu tinggi naiknya,” tuturnya.
Isa Maliki mengatakan memang Kalteng memiliki dua perusahaan produsen minyak goreng kemasan sederhana di Pangkalan Bun dan Sampit. Namun untuk harga jual minyak goreng juga mengikuti mekanisme pasar dimana saat ini masih dipengaruhi harga CPO dunia. (*/tim/red)