LINTAS KALIMANTAN || Aksi pemortalan yang dilakukan oleh pemilik tanah di jalan Houlling yang di lintasi PT. Semesta Alam Barito (SAB) adalah buntut dari pemutusan hubungan kerja terhadap PT. Rezeki Usaha Jasa Energi (RUJE).
Pantauan media Lintaskalimantan.co di lapangan bahwa aksi yang dilakukan pemilik tanah sejak hari Rabu, 18 Oktober 2023 sampai saat ini Senin 23 Oktober 2023 selama enam hari belum ada tanggapan dari PT SAB.
“Tuntutan kami pemilik tanah di jalan Houlling ini hanya meminta kepada PT SAB untuk mengandeng kembali pengusaha lokal yaitu PT RUJE milik keluarga kami,” terang Yansi dilapangan usai melakukan orasi tuntutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam aksi tersebut berbagai tuntutan yang ditulis warga dan pemilik tanah dikertas karton meminta agar PT RUJE kembali aktif bekerja di PT SAB.
Sebelumnya diberitakan dengan judul
TEGAS! Pemilik Tanah dan Perwakilan 86 Karyawan Sampaikan Ini, PT SAB di Ibaratkan Telur Ujung Tanduk
LINTAS KALIMANTAN || Sampai saat ini belum ada kepastian kejelasan terkait nasib 86 Karyawan PT Rizki Usaha Jasa Energi (PT RUJE) di wilayah tambang PT Semesta Alam Barito (PT SAB) Desa Penda Siron, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Senin 9 Oktober 2023.
Dalam rapat mediasi yang langsung di pimpin Pj Bupati Hermon di Aula A ruangan Setda Kabupaten Murung Raya menindaklanjuti tuntutan 86 Karyawan yang didampingi pasukan merah TBBR, pada aksi damai beberapa waktu lalu dalam memperjuangkan nasib hak-hak para pekerja lokal bersama PT SAB dan PT RUJE pengusaha lokal.
Permasalahan yang terjadi di wilayah tambang PT SAB sudah seharusnya menjadi perhatian kita bersama karena karyawan lokal adalah warga masyarakat Murung Raya.
“Ketika masyarakat kami berhenti bekerja seakan tidak ada apa-apanya dirumah itu kosong semua, jadi persoalan itu adalah tidak hanya melihat bagaimana keberlangsungan Investasi tapi juga masyarakat kami yang jadi efek dampak positif dengan kehadiran Investasi, apalah artinya investasi datang ke Murung Raya kalau warga kami hanya jadi penonton,” ungkap Pj Bupati.
Disampaikan Pj Bupati juga saat melihat aksi dari Ormas TBBR tersentuh hati saya yang membela nasib warga sehingga ini menjadi perhatian kita.
Sementara Yansi selaku perwakilan dari PT RUJE dan warga pemilik lahan meminta mempertimbangkan kita semua terhadap PT RUJE karena perusahan tersebut adalah perusahan lokal yang satu-satunya ada di PT SAB.
“Untuk di ketahui Perusahan lokal PT RUJE adalah milik keluarga kami maka saya meminta pertimbangan kita semua karena menyangkut hak-hak kami sekeluarga karena perusahan PT SAB beroperasi berada di wilayah kami,” ungkap Yansi.
Selain itu disampaikan Yansi juga bahwa aksi pemortalan yang dilakukan itu tidak ada permotalan karena yang kami portal itu adalah tanah kami sendiri yang dilalui oleh PT SAB untuk kegiatan Houlling.
“Kami memortal bukan di tanah orang lain tetapi di tanah kami sendiri sebagai pertimbangan pemikiran kita bersama dengan hilangnya atau diputuskannya oleh pihak PT SAB terhadap PT RUJE perusahaan kami, maka kami merasa dirugikan jikalau PT SAB memakai hak kami, memakai tanah kami untuk Houllingnya, karena PT SAB telah menutup usaha kami maka kami juga akan menutup usaha PT SAB,” tegas Yansi.
Disebutkannya bahwa dirinya adalah bagian dari PT RUJE yang dimana ia kaka tua dari pemilik perusahaan PT RUJE sehingga akan membela perusahaan keluarganya.
“Masa saya kasih orang makan sementara kami lapar,” terang Yansi
Perwakilan dari 86 karyawan usai mengungkapkan perasaan mereka terhadap permasalahan yang terjadi kepada semua FKPD dan SKPD serta perwakilan PT SAB dan PT RUJE yang hadir dengan tegas menolak jika 86 karyawan diperkerjakan tidak semuanya
“Kami meminta kepastian kepada Bapak Dandim dan Kapolres agar bisa memperhatikan nasib 86 karyawan yang sampai saat ini belum ada kejelasan dan kami meminta secara tertulis kepastian tersebut dari PT SAB di perusahaan mana kami akan diperkerjakan,” tegas Jurnady.
Ditegaskannya bahwa dari 86 karyawan memiliki beban tanggungan jawab terhadap keluarga yang harus dipenuhi terutama biaya pendidikan anak sekolah.
“Jikalau anak saya sampai putus sekolah gara-gara RUJE ini diputuskan mungkin ada terjadilah di lapangan. Karena saya juga memiliki tanah yang dilalui sebagai jalan houlling oleh PT SAB. Tapi sementara anak saya masih bisa sekolah saya bebaskan dari PT SAB, jadi tolong dipertimbangkan mencari solusinya,” Ucapnya. (*/rls/ang/red).