LINTASKALIMANTAN.CO || PONTIANAK — Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak kembali melaunching hasil karya kerajinan tangan warga binaannya berupa baju adat dayak. Produk baju adat dayak ini menambah sederetan hasil kerajinan tangan dan produk jahitan serta olahan makanan seperti kue tradisional dan bakery warha binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Baru-baru ini.
Hasil kerajinan tangan sudah banyak terjual dipasaran seperti Strap dan Konektor Masker
Ada lagi hasil kreatiftas warga binaan yang memiliki bakat menjahit saat ini sudah dapat memproduksi Sprey dan Badcover yang bisa di desain sesuai permintaan konsumen dengan harga yang dapat terjangkau serta kualitas juga tidak kalah dengan produksi pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian saat ini yang batu di launcing produksi baju adat dayak hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas Perempuan Pontianak yang diproduksi ruang kegiatan kerja.
Selain produk kerajinan menjahit, masih banyak lagi hasil olahan bahan makanan yang di produksi seperti kue lapis, kue kue tradisional yang saat ini sudah dipasarkan di lingkungan internal dan juga masyarakat luar Lapas.
“Hasil produksi warga binaan ini didapat setelah diberikan berbagai pelatihan kepada warga binaan sehingga dari pelatihan tersebut menjadi bekal warga binaan jika sudah kembali di masyarakat”, jelas Kepala Subbagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kanwil Kemenkumham Kalbar, Zulzaeni Mansyur.
Semua hasil produksi warga binaan ini tambah Zulzaeni, dapat dilihat di instagram @lapertiproject dan untuk pembelian bisa melalui instagram dan whatsapp melalui nomor 0898-3206-518 atau 0821-5602-7557.
“Menciptakan produk unggulan hasil karya warga binaan pemasyarakatan tersebut merupakan salah satu inovasi yang dilaksanakan oleh Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Pontianak, Jaleha Khairan Noor melalui Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Astuti Setiawati,” tutup Zulzaeni. (*/hgk/rls/hms)