LINTASKALIMANTAN.CO ||Terkait dengan ramainya perbincangan di media sosial Facebook , tentang banyaknya truk angkutan PBS yang menempelkan stiker bumdes di armada pengangkut mereka, yang mana sekarang mulai beroperasi di jalan lintas Kuala Kurun Palangkaraya hal tersebut menuai beragam pertanyaan dari masyarakat Gunung Mas.
Adapun Camat kurun Yuelis Untung, kamis 14\11\2022 menyampaikan beberapa keterangan terkait truk PBS yang menempelkan stiker bumdes tersebut kepada awak media, diantaranya diketahui bahwa di kecamatan Kurun terdapat enam bumdes yang aktif di jalur lintas Kuala Kurun Palangkaraya.
“Untuk Sementara ini bumdes yang ada di kecamatan Kurun bumdes yang aktif yang melewati Jalan Lintas, yaitu Desa Hurung Bunut Teluk nyatu Petak bahandang dan tiga desa di atasnya Desa manyangan, Tumbang Tambirah dan Penda pilang.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait dengan pengelolaan truk-truk yang menempel kan stiker bumdes Camat kurun mengatakan bahwa masih belum mengetahui pasti apakah itu memang sudah terlaksana dengan benar, Yuelis Untung juga mengatakan bahwa memang didapati ada kesalahan dalam penulisan setelah melakukan kroscek langsung ke lapangan yang mana di dstiker dituliskan nama bumdes Kecamatan namun tidak dicantumkan dari Desa mana.
Adapun Ia juga menyampaikan bahwasanya sampai saat ini hanya PT.DMP yang sudah melakukan MOU di kecamatan kurun, terlepas dari itu beliau juga mengatakan bahwa sampai saat ini PBS tidak memberikan kontribusi terhadap Desa selain bumdes. Pungkasnya.
Di tengah ramainya pembahasan truk bumdes yang melintasi Jalan kurun – Palangka, Doni kepala desa hurung Bunut Juga turut memberikan konfirmasi kepada awak media, bawasannya desa dan bumdes mereka menolak menandatangani kesepakatan dan perjanjian akan diberikannya sepuluh juta untuk satu unit perbulannya dari PBS, yang mana dalam perjanjiannya dikatakan bahwa PBS akan memberikan dua unit untuk setiap desa yang berada di jalur lintas kurun Palangkaraya.
Disampaikannya juga dari tiga Kecamatan dan tujuh belas desa yang berada di jalur lintas provinsi tersebut ada dua Desa menolak menandatangani kesepakatan tersebut yaitu desa petak bahandang dan desa hurung Bunut.
Ianjutnya ia juga juga menanggapi foto truk angkutan bumdes yang Ramai di posting dan dibahas di media sosial facebook, Doni menduga bahwa adanya manipulasi dari pihak perusahaan karena menurutnya di dalam kesepakatan yang ia tolak hanya ada truk angkutan roda sepuluh, namun berdasarkan postingan masyarakat serta apa yang terjadi di lapangan banyak didapati angkutan truk roda enam turut menggunakan stiker bumdes.(“/rls/Sgn/red).