LINTASKALIMANTAN.CO || Peristiwa tenggelamnya KM Satya Kencana di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat. Membuat berbagai pendapat di kalangan masyarakat. Dari komentar yang didapatkan di lapangan bahwa kejadian adanya kelalaian dari pihak kapal. Diduga kapal ini mengangkut truk fuso yang bermuatan barang overload sedangkan tenaga mesin truk fuso tersebut tidak seimbang dengan beban yang dibawanya.
“Sering saya melihat truk fuso bermuatan full setelah keluar dari kapal melintasi jalan yang agak menanjak nampak terseok – seok dan bahkan macet di jalanan. Dan juga jarang menggunakan truk fuso double gardan. Tentu dalam hal ini saya menduga ketika truk fuso yang mau keluar dari kapal tak mampu melintasi titian dari kapal ke dermaga yang posisinya agak menanjak. Terkait kelayakan truk fuso yang ada tersebut dengan adanya peristiwa ini, jadi pertanyaan berbagai pihak,” ungkap salah satu Pengemudi Truk Berat yang enggan menyebutkan namanya kepada awak media.
Menanggapi hal ini, Direktur Teknik Dan Usaha PT Dharma Lautan Utama, Rakhmatika Ardianto mengatakan saat pers release bahwa untuk kendaraan yang menumpang di kapal pihaknya sudah melakukan pengecekan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentu kami mempunyai SOP terkait penumpang dan muatan yang kami angkut. Jadi ketika truk fuso ini akan keluar dari kapal apabila terjadi problem pada engine pihak kami tidak akan mengeluarkannya,” jelas Rakhmatika saat pers release, Rabu (19/10/2022) Sore.
Sebelumnya, Rahmatika menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya atas kejadian kecelakaan ini kepada masyarakat pengguna transportasi lintas Surabaya – Kumai baik masyarakat Jawa Timur baik yang berada di Kalimantan Tengah untuk penumpang dan pengguna kendaraan, Expedisi dan lainnya. Selama ini pihaknya berkomitmen terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Tentu dalam hal ini pihaknya telah mendapatkan sejumlah penghargaan terkait pelayanan.
“Kami memohon maaf atas kejadian ini. Selama ini kami terus melakukan pelayanan yang terbaik. KM Satya Kencana III dengan Panjang 76.88 m, Lebar :13.30 m, GT : 2.825 dilengkapi berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang saat berlayar. Terkait pelayanan kami juga dapat penganugerahan dari pemerintah maupun pihak luar negeri. Dan kami melakukan berbagai pelatihan untuk mengantisipasi kalau terjadinya musibah dalam perjalanan. Selain itu kapasitas kapal saat berlayar yang memuat penumpang dan kendaraan masih dibawah kapasitas dari ketentuan pemerintah dalam arti tidak overload. Untuk jumlah penumpang yang ada ini hanya 50 persen dibawah batas aturan begitu juga kendaraan yang diangkut juga dibawah 8 persen dari batas ketentuannya,” kata Rakhmatika.
Pihaknya menghaturkan terima kasih yang sebesar besarnya terhadap seluruh aparat yang ada di Pelabuhan Kumai, stakeholder baik dari KSOP Kumai, PT Pelindo Kumai, TNI/Polri yang telah membantu sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
(*/rls/rhd/red)