LINTAS KALIMANTAN |Proses evakuasi korban longsor di Sei Drajoi, Desa Tumbang Mahuroi, Kecamatan Damang Batu, Kabupaten Gunung Mas, terus berlangsung di tengah tantangan berat akibat cuaca ekstrem. Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga siang hari (25/1) menjadi kendala besar bagi tim gabungan yang terdiri dari Polres Gunung Mas, Polsek Kahayan Hulu Utara, Koramil, BPBD, serta masyarakat dan keluarga korban.
“Kendala utama kami hari ini adalah cuaca. Hujan deras membuat tanah semakin labil dan membahayakan tim evakuasi. Namun, semangat tim tetap tinggi. Kami berkomitmen untuk terus berupaya semaksimal mungkin,” ungkap Kapolres Gunung Mas, AKBP Theodorus Priyo Santosa, melalui Kapolsek Kahayan Hulu Utara, Ipda Muklisin, S.H., Sabtu (25/1/2025) sore.
Sejak pagi, sebanyak 37 anggota tim gabungan bekerja keras untuk menyingkirkan material longsor, termasuk batang pohon yang tumbang dan tanah yang menimbun pondok korban. Fokus utama pencarian adalah dua korban, Gadeonsin (57 tahun) dan Muliadi (51 tahun), yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, cuaca yang kembali memburuk pada pukul 13.25 WIB memaksa tim untuk menghentikan sementara proses evakuasi. Hujan deras disertai angin kencang tidak hanya menghambat pencarian, tetapi juga meningkatkan risiko longsor susulan. Debit air di sekitar lokasi kejadian turut mengalami kenaikan, meskipun belum mencapai tingkat yang membahayakan.
Tantangan Medan dan Prioritas Camp Aman
Medan yang berat dan rawan menjadi tantangan besar lainnya. Saat ini, tim evakuasi harus berjalan kaki sekitar 1,5 jam dari camp sementara menuju lokasi kejadian. Rencana pendirian camp yang lebih dekat dengan lokasi longsor terkendala oleh kondisi tanah yang curam dan tidak stabil.
“Kami sedang mencari lokasi yang lebih aman untuk mendirikan camp, agar tim dapat beristirahat dengan baik dan memaksimalkan upaya evakuasi,” jelas Ipda Muklisin.
Langkah Lanjutan
Upaya evakuasi akan dilanjutkan besok (26/1), dengan fokus utama mempercepat proses pencarian korban. Tim gabungan juga tengah berkoordinasi untuk mendatangkan peralatan tambahan, seperti genset, pompa air, dan slang tembak air, guna mempermudah penggalian material longsor. Selain itu, ketersediaan logistik, termasuk sembako dan BBM, menjadi prioritas demi mendukung kelancaran operasi.
“Kami berharap cuaca besok lebih bersahabat, sehingga pencarian dapat berjalan lancar. Dukungan semua pihak sangat diperlukan dalam misi ini,” pungkasnya.
Evakuasi ini bukan hanya soal mencari korban, tetapi juga tentang harapan dan solidaritas di tengah bencana. Masyarakat sekitar turut memberikan bantuan moril dan materiil untuk mendukung para tim penyelamat yang berjuang tanpa lelah. (HMS)