Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Inriaty Karawaheni
LINTAS KALIMANTAN II Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara (Dadis LH Barut), Ir Inriaty Karawaheni mengatakan sampah di Indonesia menjadi salah satu permasalahan nasional yang serius selama bertahun-tahun, sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang berdampak kepada poeningkatan jumlah dan jenis sampah.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara, Ir Inriaty Karawaheni pada acara sosialisasi pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui pembuatan kompos, Eco Enzyme, Magot serta Bank Sampah, di gedung Balai Antang, Selasa (5/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Kadis LH, amanah UU nomor 18 tahun 2028 tentang pengelolaan sampah sudah jelas menyebutkan bahwa pengelolaan sampah meliputi kegiatan sistematis, menyelurh dan berkesinambungan meliputi upaya pengurangan dan penanganan sampah.
Dikatakan Inriaty Karawaheni, pendekatan yang tepat untuk menggantikan pendekatan End of System (Kumpul, Angkut, Buang) yang selama ini dijalankan salah satunya adalah dengan mengimplementasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) antara lain dengan melibatkan peran semua lapisan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
“Untuk itu perlu adanya sosialisasi pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui pembuatan kompos, Eco Enzyme, Magot dan Bank Sampah, sehingga sampah yang dihasilkan masyarakat terkelola dengan baik dari hulu ke jilir serta sampah menumbuhkan nilai ekonomi (circular ekonomi) di masyarakat,” kata Inriaty Karawaheni.
Ia juga mengatakan sudah saatnya kita memandang sampah punya nilai ekonomi, nilai guna dan manfaat sehingga tidak layak di buang percuma. Pelaksanaan Bank Sampah dan gerakan 3R adalah langkah nyata kita membumikan perubahan paradigma pengelolaan sampah.
Lebih lanjut Kadis Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
“Untuk itu pada kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui pembuatan kompos, Eco Enzyme, Magot serta Bank Sampah ini diikuti sekitar 100 orang peserta yang mewakili berbagai elemen masyarakat dimana saya mengharapkan agar kita semua ikut berkontribusi aktif didalam pengelolaan sampah organi dan anorganik melalui pembuatan kompos, Eco Enyyme, Magod dan Bank Sampah,” pungkasnya. (*/rls/rif-ang).