LINTAS KALIMANTAN | Pemerintah Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut) melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) setempat melaksanakan kegiatan konsultasi publik pengadaan tanah untuk pelebaran jalan nasional dari Simpang Polimat sampai dengan Simpang Bandara Haji Muhammad Sidik, di aula Kecamatan Teweh Baru, Rabu 24 Mei 2023.
Dalam kegiatan Konsultasi publik tersebut dihadiri Asisten Sekda Bidang Pembangunan dan Ekonomi H Gazali, Kadis Perkimtan H Fery Kusmiadi, Sekdis Perkimtan, BPN, Camat Teweh Baru, Lurah Jingah, Kades Hajak dan warga Kelurahan Jingah dan Desa Hajak.
Bupati H Nadalsyah dalam sambutan tertulisnya yang disampaikan H Gazali mengatakan kita bersyukur karena saat ini Kabupaten Barito Utara telah memiliki bandara baru yang diberi nama bandara Haji Muhammad Sidiq (HMS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini pesawat reguler yang beroperasi di bandara HMS adalah Wings Air (Lion Group) yang melayani rute Muara Teweh — Banjarmasin setiap hari, juga pesawat Smart Nusa yang melayani rute Muara Teweh — Palangka Raya pada hari Kamis dan Sabtu,” kata gazali.
Dikatakannya, dengan adanya bandara HMS ini kita sangat bersyukur karena sudah mempunyai alternatif moda transportasi yang bisa mempersingkat waktu tempuh dari Muara Teweh ke kota-kota lainnya.
Dan kata dia yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah daerah saat ini adalah bagaimana menata akses jalan nasional menuju bandara HMS tersebut, khususnya dari depan gedung Polimat sampai Simpang Bandara HMS.
“Saat ini volume kendaraan dan arus lalu lintas di jalan nasional cukup padat, sedangkan kondisi jalan sangat sempit sehingga pengemudi harus lebih berhati hari dan waspada apalagi berselisih dengan kendaraan yang lebih besar. Untuk itu Pemkab barito Utara berencana untuk melakukan pelebaran jalan,” kata dia.
Bupati H Nadalsyah kata Gazali berharap pelebaran jalan dilakukan dari jembatan KH Hasan Basri sampai simpang bandara. Akan tetapi karena keterbatasan anggaran, untuk saat ini fokus dari depan gedung Polimat sampai! Simpang bandara. Rencana ini sudah kita sampaikan dengan pihak balai selaku pengelola jalan nasional.
“Pihak Balai sangat menyambut baik dan nantinya akan melakukan pekerjaan fisik, sedangkan pemerintah daerah melakukan pembebasan tanah. Pada hari ini kita berkumpul di tempat ini dalam rangka melaksanakan konsultasi publik,” kata H Gazali.
Konsultasi publik ini katanya merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam pengadaan tanah. Tujuan konsultasi publik adalah untuk mendapatkan kesepakatan lokasi, rencana pembangunan dari pihak yang berhak (pemilik tanah).
“Pada akhir acara akan dibuat berita acara yang akan ditandatangani oleh pihak yang berhak dan tim pengadaan tanah. Panjang jalan yang akan dilebarkan mencapai 6.050 meter. Untuk pelebaran jalan bervariasi dari 2 – 5 meter, sehingga nantinya jalan nasional ini lebarnya antara 16 – 21 meter,” ucapnya.
Lebih lanjut Gazali jumlah bidang tanah yang akan terdampak mencapai 372 persil. Luas areal yang akan dibebaskan untuk masing-masing persil belum ditetapkan karena masih dalam tahap pendataan.
“Saya berharap dukungan dan partisipasi semua pihak khususnya pemilik tanah yang ada di kiri dan kanan jalan yang terkena jalur pelebaran jalan agar bisa melepaskan tanahnya untuk kepentingan kegiatan ini,” kata Gazali. (*/rls/rif/red)