TUTUP MATA..!!? Ketua DPD KWRI Kalbar: Soroti BNNK Bengkayang, Maraknya Narkoba di Bumi Sebalo

LINTAS KALIMANTAN – KALBAR || Badan Narkotika Nasional merupakan lembaga non struktural yang dibentuk berdasarkan keputusan Presiden nomor 17 thin 2002 yang kemudian di ganti dengan peraturan Presiden nomor 83 tahun 2007, tahun 2003 mendapat alokasi anggaran APBN yang bertugas untuk melakukan Pengawasan dan Pembinaan serta Pencegahan terhadap warga negara Indonesia akan bahaya Narkotika.

Ketua DPD Koalisi Wartawan Republik Indonesia (KWRI) Provinsi Kalimantan Barat Iyel Zulainal, mengatakan bahwa tugas BNN adalah melaksanakan tugas Pemerintahan dalam memberantas peredaran Narkotika salah satunya narkoba yang saat ini sedang marak di kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Peredaran Narkoba jenis sabu marak di Kabupaten Bengkayang karena yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, sehingga peredaran Narkoba skala internasional berjalan lancar”, terang Iyel Zainal. Rabu 22 Februari 2023.

Dikatakan Ketua DPD KWRI ini kepada Wartawan Lintas Kalimantan, Belum lama dalam kurun waktu yang sama kasus Narkoba kembali mencoreng nama baik Kabupaten Bengkayang sehingga mendapat sorotan publik.

” Keberadaan BNNK Bengkayang belum pernah terdengar menangkap dan melakukan pemberantasan Narkoba apalagi melakukan Pres Release dan mengundang para wartawan Bengkayang, akan tetapi hanya dari Polisi yang menangkap para pemakai dan pengedar national, jadi saya bertanya BNNK Bengkayang kemana mereka apakah sedang istirahat,” ungkap Zainal.

Lanjutnya, apa sih nama besar BNN atau hanya sebagai semboyan? apa tidak malu terima gaji setiap bulan? dan perlu di ketahui kabupaten bengkayang ini daerah kecil, jarum jatuh pun tahu, saya menduga ini terjadi lantaran ketidak seriusan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

“Kita juga selaku warga bengkayang merasa prihatin kalau praktek haram ini tidak dituntaskan kemungkinan masa depan regenerasi akan datang akan kacau,harapan saya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia mohon di tinjau kembali keberadaan BNNK Bengkayang,” pungkas Zainal. (*/rls/rta/red)