LINTAS KALIMANTAN – KALSEL || Sesosok mayat pria ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di Kebun Karet, Desa Sebelimbingan, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru, Rabu malam (8/2/2023) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Korban diketahui berinisial M (61), bertempat tinggal di Jalan H. Hasan Basri (Jelapat) Desa Semayap, Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, yang ternyata adalah seorang purnawirawan Polri dan terakhir berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP).
Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang, dengan menggunakan kacamata dan pakaian lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diketahui, sebelum ditemukan jadi mayat, pria itu berpamitan dengan istrinya untuk pergi berburu babi di hutan tepatnya di Desa Sebelimbingan.
Namun tak seperti hari biasanya, hingga waktu menunjukan pukul 10:00 wita malam ayah dari oktavianus itu belum juga pulang.
Khawatir karena suaminya tak kunjung pulang ke rumah. Lalu kemudian dilakukan pencarian oleh kedua anak laki laki dan rekan korban yang biasa berburu bersamanya.
Kemudian anak korban dan kerabatnya menuju ke lokasi, tepatnya di Sebelimbingan tempat yang biasa korban berburu babi.
Betapa terkejutnya, mereka mendapati ayahnya dalam kondisi telentang dan sudah kaku serta masih memakai helm dan kelengkapan seragam untuk berburu.
Kapolres Kotabaru AKBP H. Gafur Aditiya Siregar melalui Wakapolres Kompol Sofian membenarkan terkait penemuan mayat di desa sebelimbingan yang menurutnya ada kelalaian dalam menggunakan senjata api.
“Dugaan sementara, senjata api yang dibawa korban meletus lalu mengenai leher korban saat korban mengendarai sepeda motor ketika akan menuju pulang kerumah, sehingga atas kejadian itu menyebabkan korban jatuh dan meninggal dunia,”kata Sofian saat jumpa pers di ruang vikon, Kamis (9/2/2023) sore tadi.
Sementara sambung Wakapolres, barang-barang bawaan korban yang kita temukan di lokasi kejadian semua dalam keadaan masih utuh.
“Saat ini barang bukti sudah kami amankan yakni, senjata api laras panjang,satu lembar baju pendek polisi, satu lembar celana panjang polri, dan tas korban serta helm yang juga kena tembus peluru,” kata Sofian kepada awak media.
Ternyata jelas Wakapolres, korban ini dikenal sangat senang dengan berburu di hutan, jadi indikasi kelalaian dalam menggunakan senjata bisa saja terjadi.
“Diperkirakan malam itu kondisi hujan, lalu korban buru-buru pulang. Senjatanya dikemas yang masih berisi peluru aktif dimasukkan dalam tas lalu diletakkan di depan sepeda motornya,” pungkasnya.(*/rls/duk/red).