Warga sempat geger, lantaran belum mengenali jasad perempuan tua yang tergeletak di Gang Nasution tersebut, sekitar pukul 04.30 WIB. Belakangan setelah diidentifikasi polisi dan dilihat pihak keluarga, mayat perempuan tua tersebut adalah Asli (72), ibu rumah tangga warga Jalan Kelapa Sawit RT 23, Kelurhan Melayu.
Saat ditemukan warga, posisi nenek Asli dalam keadaan terbaring, miring menghadap kolong rumah warga. Korban mengenakan daster hijau, serta kaca mata yang masih melekat. Penuturan seorang saksi mata, perempuan itu bukan warga warga sekitar, tetapi mereka sering melihat korban berjalan pagi di seputaran Jalan AIS Nasution.
“Saya benar-benaf terkejut, karena saat keluar rumah dan melihat kesamping, ada orang tertidur di jalan. Tapi saya tidak kenal, sehingga saya memberi tahu warga lain,” ujar ibu Anor kepada wartawan di TKP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak berselang lama setelah penemuan jenazah, seorang perempuan muda datang dan mengaku bahwa dirinya adalah cucu Asli, mayat yang ditemukan itu. Dia langsung histeris.
“Ya benar, itu cucunya bernama Febry. Dia tinggal bertiga bersama korban dan anak korban, yang tinggal dengan korban di rumah bersama anak korban bernama Fuai di Jalan Kelapa Sawit,” terang seorang kerabat korban, Laila.
Laila menceritakan bahwa korban memang selalu ke luar rumah pagi hari. Kegiatannya membuang sampah juga sambil berolah raga, jalan kaki. “Korban biasanya setiap pagi mampir dan singgah ke tempat saya. Tapi hari ini memang belum terlihat. Saya juga kaget setelah tahu jika yang meninggal Itak (nenek) Asli.
Rupanya pada Selasa pagi, saat melihat sang ibu jatuh di jalan, Fuai pulang ke rumah dan menceritakan kepada Febry.
“Karena penasaran makanya sang cucu, Febry langsung menuju lokasi,” ungkap Laila.
Febry mengatakan, korban jalan pagi ditemani anaknya Fuai. Kondisi Fuai sendiri mengalami keterbelakangan mental. Febry menambahkan, neneknya memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan penyakit lain.
“Sebulan lalu nenek baru menyelesaikan operasi katarak,” terang Febry.
Kepala SPKT Polres Barito Utara, Ipda Margono mengatakan, pihaknya menerima laporan ada penemuan mayat sekira pukul 04.30 WIB.
“Tak ada ditemukan luka-luka pada tubuh korban. Pihak keluarga sudah kami beritahu. Tim Inafis akan turun guna melakukan identifikasi penyebab kematin korban,” jelas Margono.
Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Wahyu Satiyo Budiarjo mengatakan, berdasarkan laporan awal tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah.
“Korban memiliki riwayat penyakit hypertensi, penyakit jantung dan sudah sepuh, ” terang AKP Wahyu kepada wartawan.
Menurut keterangan keluarga, korban tinggal di rumah Jalan Kelapa Sawit II. Korban memiliki 3 orang anak, 1 orang tinggal bersamanya, sedangkan 2 lainnya di Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat, karena sudah memiliki keluarga masing-masing.
“Dalam kesehariannya korban tidak bekerja dan setiap pagi memang sering jalan kaki untuk melaksanakan olahraga pagi. Termasuk senam pagi di seputaran lingkup rumahnya. Korban termasuk orang yang aktif bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,” jelas Kasat Reskrim AKP Wahyu. (*/rls/lan/lk2/red).