LINTASKALIMANTAN.CO || Puluhan titik lubang membentang di Jalan Nasional atau Trans Kalimantan dari Malawaken menuju ke Benangin, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah – Kalimantan Timur. Panjang ruas jalan ini sekitar 93 Kilo Meter.
Pantauan media online Lintaskalimantan.co di lapangan beberapa waktu lalu pada Rabu 19 Oktober 2022 jalan berlubang mulai terlihat dari Kuari sampai ke arah Malawaken. Di Kuari ada 2 titik yang perlu segera diperbaiki.
Sedangkan sekitar 68 titik kerusakan lainnya tersebar. Titik jalan berlubang digenangi air, karena baru diguyur hujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain jalan berlubang, ada 2 titik di antara Km 50 – Km 70 terancam longsor, karena nyaris menggerus badan jalan. Petugas memasang pita kuning di dua lokasi tersebut.
Belum semua ruas jalan itu diaspal. Pada beberapa station baru dihampar batu split. Tak jarang hamparan batu split tersisih ke pinggir karena dilewati kendaraan.
Ada pula kondisi jalan nasional sebelum belokan ke Desa Panaen, aspal sudah terkepulas. Ini terjadi sejak setengah tahun lalu.
“Belum lagi diaspal. Sekitar setengah tahun begini,” tutur seorang warga Adi yang kebetulan melintas.
Adi berharap penanganan jalan nasional bisa lebih baik lagi.
“Titik-titik lubang kalau bisa segera diaspal, supaya kendaraan lancar. Tetapi kondisi sekarang sudah lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Kita harap jalan ke Benangin bisa mulus seperti jalan nasional di Kalsel,” harap Adi lagi.
Masih dari pantauan media online Lintaskalimantan.co di lapangan, beberapa tenaga lapangan mengaspal jalan nasional di Kelurahan Jambu, tepat sebelum jembatan Sungai Teweh, Rabu sore.
Warga Kalteng di perbatasan dengan Provinsi Kaltim sudah lama mengharapkan perbaikan jalan ke wilayah mereka. Pasalnya, daerah Teweh Timur dan Gunung Purei akan menjadi akan menjadi penyanggah Ibu Kota Negara (IKN). (*/rls/red)