LINTASKALIMANTAN.CO || Anggaran kompensasi pertambangan batubara yang dikerjakan oleh pihak perusahaan Sebuku Grup dinilai lamban dalam realisasinya sehingga menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah pihak, kondisi tersebut juga menjadi perhatian kalangan DPRD Kotabaru.
Senin (24/01/22), digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang langsung dipimpin oleh Ketua DPRD Kotabaru, Syairi MUkhlis.
Dalam kesempatannya Syairi Mukhlis menyampaikan, ia dapat memahami situasi yang terjadi dan menurutnya apa yang menjadi keterlambatan realisasi kompensasi tambang pihak perusahaan salah satunya karena kegiatan yang diajukan Pemda berupa proyek lanjutan. Sedangkan untuk komitmen perusahaan kegiatan pembangunan yang dimulai dari nol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“DPRD Kotabaru akan meminta Pemda agar bersurat dengan manajemen pusat perusahaan untuk membicarakan kembali MoU, agar perencanaan ini jangan terkesan di ping-pong sana sini. Ketika kita menerima fisik maka nanti semua diserahkan ke perusahaan mulai perencanaan sampai pada pembangunannya,” tuturnya.
Sementara, Sekdakab Kotaaru H Said Ahmad Assegaf, sama sekali tak menampik jika perusahaan tidak mau mengerjakan fisik yang sifatnya lanjutan. Sehingga di akhir tahun 2021 tidak dilaksanakan sesuai harapan.
“Karena hibah, kita juga tidak bisa memaksakan dan kita harus berkoordinasi dengan si pemberi hibah,” ujar Sekda.
Selain itu, di sisi lain ia juga mengakui perencanaan beberapa waktu lalu sifatnya mendadak dan setelah diserahkan ke pihak perusahaan sudah tidak sesuai lagi di lapangan. “Jadi alangkah baiknya menjadi satu perencanaan dengan pembangunan untuk dilaksanakan perusahaan, ini lebih efesien dan mudah,” tambahnya.
Melihat itu, aliansi kawal tambang bereaksi dengan kembali membawa persoalan tersebut ke dalam RDP. Mereka beranggapan lambannya realisasi kompensasi menjadi kecurigaan.
“Masyarakat cukup bersabar sampai saat ini. Kenapa sih seolah ada dramatiasi kenapa harus menunda-nunda ini. Padahal profit yang dihasilkan perusahaan sejauh dalam hitungan mereka cukup fantastis,” ucapnya. (*/rls/duk/red)