BBM LANGKA..!!! 12 Ribu Nelayan di Pesisir Pantai Kalbar Terancam Tidak Bisa Melaut

- Reporter

Kamis, 6 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LINTASKALANTAN.CO || Nelayan di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, sejak 4 bulan terakhir terpaksa tidak melaut, karena mengeluhkan sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

“Kami sudah lama kesulitan mendapatkan solar dengan harga normal di SPBU, kalau pun ada kami beli ke tingkat pengecer sehingga harganya lebih mahal,” kata Sahat nelayan di Sungai Kakap, Kamis (06/01).

Dia menjelaskan, perbedaan harga solar di SPBU yakni Rp5.500 per liter sementara kalau membeli di tingkat pengecer Rp7.500 per liter hingga Rp8.000 per liter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tetapi jumlahnya juga terbatas atau sulit didapat, sehingga untuk sementara ini kami lebih memilih tidak melaut dulu, sambil membetulkan jaring yang rusak,” ungkapnya.

Hal senada juga diakui oleh Udin. “Selain harga solar yang mahal, untuk membelinya kami juga kesulitan, sehingga lebih memilih tidak melaut untuk sementara waktu,” ujarnya.

Dia berharap, pemerintah melalui Pertamina menambah kuota atau pasokan BBM jenis solar untuk para nelayan kecil seperti mereka, sehingga dengan mudah mendapatkan solar yang merupakan komponen penting untuk turun melaut dalam mencari ikan.

Sementara itu, secara terpisah Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Kalbar, Sigid Sugiardi mengatakan, kelangkaan atau kesulitan BBM bagi para nelayan bukanlah hal baru dan tidak hanya terjadi Kabupaten Kubu Raya saja.

“Sebagian besar nelayan membeli BBM jenis solar tidak dengan harga normal, seperti yang dikeluhkan oleh para nelayan di Sungai Kakap tersebut,” katanya.

Dia berharap, pemerintah melalui instansi terkait lainnya menambah kuota atau memperlancar distribusi BBM jenis solar untuk para nelayan kecil di Kalbar.

“Ada sekitar delapan hingga 12 ribuan nelayan yang ada di Kalbar yang jumlahnya tersebar di pesisir pantai di beberapa kabupaten di Kalbar,” ujarnya. (*/rls/red)

Berita Lainnya

Tinggal Menghitung Hari Masa Jabatannya, Bupati Kotabaru Resmikan Pelabuhan Dermaga Terpadu
Mobil Operasional Kepala Desa Kembali di Serahkan, Bupati : Hanya Untuk Kepentingan Dinas Bukan Untuk Pribadi
Gembleng Logika Anak Tentang Sejarah Islam, PHBI Desa Bumi Asih Gelar Semarak Pekan Rajabiah
Gembleng Logika Anak Tentang Sejarah Islam, PHBI Desa Bumi Asih Gelar Semarak Pekan Rajabiah
Tuntutan Lahan Plasma 20% PT Agro Lestari Sentosa Masih Belum Menemukan Titik Terang
Polsek Sabangau Minta Warga di Sabaru untuk Jaga Kamtibmas
Rehab SDN 2 Rampa Sukses Tepat Waktu, Eksistensi Disdik Kotabaru Tuai Acungan Jempol Publik
Warga Hilir Sungai Kuantan Diminta Waspada Terhadap Banjir Kiriman
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Lainnya

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:44 WIB

Tinggal Menghitung Hari Masa Jabatannya, Bupati Kotabaru Resmikan Pelabuhan Dermaga Terpadu

Kamis, 30 Januari 2025 - 17:41 WIB

Mobil Operasional Kepala Desa Kembali di Serahkan, Bupati : Hanya Untuk Kepentingan Dinas Bukan Untuk Pribadi

Rabu, 29 Januari 2025 - 10:04 WIB

Gembleng Logika Anak Tentang Sejarah Islam, PHBI Desa Bumi Asih Gelar Semarak Pekan Rajabiah

Rabu, 29 Januari 2025 - 07:57 WIB

Gembleng Logika Anak Tentang Sejarah Islam, PHBI Desa Bumi Asih Gelar Semarak Pekan Rajabiah

Rabu, 29 Januari 2025 - 05:52 WIB

Tuntutan Lahan Plasma 20% PT Agro Lestari Sentosa Masih Belum Menemukan Titik Terang

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:59 WIB

Polsek Sabangau Minta Warga di Sabaru untuk Jaga Kamtibmas

Selasa, 28 Januari 2025 - 14:02 WIB

Rehab SDN 2 Rampa Sukses Tepat Waktu, Eksistensi Disdik Kotabaru Tuai Acungan Jempol Publik

Senin, 27 Januari 2025 - 17:29 WIB

Warga Hilir Sungai Kuantan Diminta Waspada Terhadap Banjir Kiriman

Berita Terbaru

LINTAS POLRI

Aiptu Totok Santoso Meninggal Dunia Diduga Akibat Gagal Jantung

Jumat, 31 Jan 2025 - 08:27 WIB

LINTAS HUKUM || KRIMINAL

Hakim PN Palangka Raya Kembali Jadi Sorotan, Vonis Kasus Indra Gunawan Dinilai Keliru

Jumat, 31 Jan 2025 - 02:04 WIB