LINTASKALIMANTAN.CO || BULUNGAN — Atas cuitan masyarakat di sosial media (sosmed) facebook terkait adanya peredaran uang palsu langsung mendapat perhatian serius Polres Bulungan.
Sebagaimana akun facebook “Waduh gaezz kacau tanjung selor banyak tersebar uang palsu kayakx. Hati-hati buat pedagang di pasar. Seperti biasa ade ku kusuruh stor tunai. Eh ini uang 100 (Rp100 ribu) nda mau masuk. Diliat teliti, ternyata uang palsu lagi. Kacau kayaknya sudah banyak ini tersebar di mana-mana. Buat penjual hati-hati yah. Terima uang orang harus betul-betul teliti. Pelajaran sesibuk harus mulai di cek dari sekarang,” tulis akun berinisial AC dalam postingannya.
Menanggapi kabar tersebut, pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran peredaran upal tersebut. Pemilik akun saat ini sedang dalam pencarian oleh kepolisian untuk dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya sudah mengarahkan anggota saya untuk melakukan penyelidikan. Kita akan mintai keterangan beberapa warga. Terutama di pasar-pasar tradisional,” kata Kapolres Bulungan AKBP Ronaldo Maradona Siregar, melalui Kasat Reskrim IPTU Khomaini, belum lama ini dilansir dari m.rri.co
Khomaini menjelaskan, jika ada warga yang sudah menjadi korban, diharapkan untuk segera melaporkan diri. Pasalnya, dengan begitu penyelidikan yang dilakukan kepolisian akan lebih mudah. Termasuk juga keterangan-keterangan dari warga yang merasa jadi korban, akan dikumpulkan oleh kepolisian.
“Kalau memang ada yang merasa sudah jadi korban, lebih segera melaporkan diri. Keterangan-keterangan akan kita kumpulkan, termasuk mengumpulkan barang bukti yang ada,” imbuhnya.
Hal ini kata dia tentu untuk menindaklanjuti dan mengungkap pelaku yang mungkin sengaja melakukan aksi penipuan dengan modus tersebut. Jika barang bukti berupa uang palsu yang diterima masyarakat diserahkan kepada pihaknya, bisa dipelajari terlebih dahulu.
“Kami berharap masyarakat bisa melapor jika menemukan semacam ini, mari kita ungkap bersama-sama. Kami tidak mungkin bekerja sendiri tanpa ada bantuan masyarakat,” tuturnya. (***)