TARAKAN || Bom peninggalan Perang Dunia kedua, kembali ditemukan warga Tarakan, Sabtu (20/11) Pukul 15.00 Wita. Dalam laporan ke Polsek Tarakan Barat, Willy salah satu warga Jalan Sebengkok Tiram RT.9, Kelurahan Sebengkok Tiram menemukan besi yang ternyata merupakan bom. Temuan sontak menyita perhatian warga saat ia melakukan pematangan lahan menggunakan ekskavator.
“Excavator membentur barang atau benda yang menyerupai besi. Setelah operator turun dan cek langsung, ternyata menyerupai bom. Kami yang terima laporan, ke lokasi untuk mengamankan lokasi dulu,” ujar Kapolsek Tarakan Barat, Iptu Angestri, Minggu (21/11).
Pihaknya menghubungi Unit Gegana Sat Brimob Polda Kaltara untuk melakukan evakuasi. Sebenarnya, evakuasi sudah dilakukan sejak bom ditemukan. Namun, medan dan lokasi yang sulit, sehingga baru berhasil dievakuasi sore minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Warga, kami larang untuk mendekat sebelum Tim Gegana mensterilkan bom di lokasi tersebut,” ujarnya.
Komandan Sat Brimob Polda Kaltara Kombes Pol Muhajir S.I.K melalui Wakasubden II Den Gegana Iptu Moh Nur Sugiharto menuturkan, bom yang ditemukan warga ditengarai merupakan peledak yang digunakan pada Perang Dunia kedua.
“Kami bertindak untuk mengevakuasi sisa bom perang dunia. Selanjutnya, bom di evakuasi ke Mako Brimob, dan dititipkan sementara waktu di bunker,” ujarnya.
Ukuran bom memiliki panjang 1,25 meter dengan diameter 17 cm dan berat 300 kg. Daya ledak bom bisa mencapai radius 1 km, pegmentasi 500 meter. Jenis bom yang ditemukan ini, biasanya dijatuhkan dari pesawat udara.
Proses evakuasi bom sempat kesulitan karena medan yang berupa galian, sehingga lokasi berlumpur dan berair. Perlakuan khusus dalam evakuasi yang dilakukan, petugas menggunakan perlengkapan khusus, mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Di wilayah Tarakan dan sekitarnya, diperkirakan masih banyak bahan peledak militer yang jenisnya bervariasi. Bahkan dalam sebulan, bisa dua kali temuan bom dengan ukuran dan jenis berbeda. Temuan terbesar di wilayah Kelurahan Sebengkok, bahkan sudah empat kali.
Namun, untuk peta atau titik rawan yang berpotensi ada bom, berdasarkan temuan ada di sekitar Kelurahan Sebengkok. Selain itu, pertempuran sebelumnya terbanyak di wilayah pesisir pantai. Sehingga bom juga sering ditemukan sekitar Kelurahan Juata Kerikil, Jalan Pasir Putih dan Jalan Gunung Selatan. (*/rls/tkn/hms/red)