KOTAWARINGIN BARAT || Di Istana Astana Al-Nursari memiliki benda peninggalan yang di buat sebelum masehi yang disebut Nekara yang umurnya sangat tua. Nekara adalah alat kesenian yang berbentuk drum atau alat gendang berasal dari Vietnam. Kebudayaan Dong Son sebelum masehi telah membuat membuat drum dari perunggu.
Nekara yang berbentuk seperti drum memiliki berbagai fungsi yang disesuaikan dengan adat dan tradisi dari masing-masing wilayah. Beberapa fungsi utama dari nekara antara lain adalah sebagai alat musik yang digunakan pada,
“Upacara pemanggil hujan, upacara pernikahan, upacara pemakaman,” tulis Hanny Wijaya terkait nekara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, menurutnya beberapa wilayah tertentu, nekara juga digunakan sebagai peti untuk menyimpan jenazah atau mausoleum dan juga berfungsi sebagai simbol kekuatan bagi pemimpin atau kepala suku. Motif yang digambarkan pada nekara juga memiliki arti simbolik atau representasi khusus sesuai dengan fungsi dari nekara tersebut.
Kepala Balai Arkeologi Kalsel, Nur Alam mengatakan, bahwa salah satu warisan pusaka ada di Astana Al-Nursari yang paling tua adalah nekara. Benda ini semacam alat gendang yang digunakan dalam acara ritual dan menabuhkannya tidak sembarangan yang mempunyai daya magis relegius. Apabila ditabuhkan bisa terjadi hal-hal yang aneh yang diyakini mereka.
“Dengan adanya Rumah Peradaban ini sangat relevan dalam memelihara benda-benda pusaka yang mempunyai nilai sejarah tersebut. Dengan melestarikan situs budaya seperti Nekara yang ada Istana Astana Al-Nursari ini akan mejadi daya tarik wisatawan,” kata Nur Alam. Selasa (16/11).
Menurutnya, nekara di Astana Al-Nursari ini sama bentuk yang ada di Kutai. Jadi di Kalimantan ada 2. Kemugkinan bisa saja benda ini di dapat dari persembahan dari tamu. Adapun bahannya ini terbuat dari perunggu. Itulah yang menjadikan ke unikan benda tersebut.
(*rls/red)