LINTAS KALIMANTAN | Cuaca ekstrim yang harus kita waspadai, beberapa waktu yang lalu intensitas curah hujan yang sangat tinggi sehingga terjadi banjir dan luapan air melanda di beberapa wilayah di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Hal ini menjadi perhatian dan keprihatinan, Pj. Bupati Kobar, Budi Santosa adanya kejadian beberapa hari yang lalu sejumlah ruas jalan digenangi air dan rumah warga serta terjadinya longsor. Kemudian beliau melakukan monitoring langsung ke lokasi kejadian bencana seperti di Desa Kumpai Bawah pada Kamis (11/1).
Pj. Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa waspada terhadap potensi banjir yang masih mungkin terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menegaskan pemerintah daerah untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat yang terdampak. Beliau telah memberikan instruksi kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk selalu siaga dan siap membantu masyarakat apabila terjadi bencana banjir.
“Kami telah mengintruksikan kepada seluruh perangkat daerah terkait, terutama BPBD dan Damkar, untuk selalu berada di garis terdepan dalam memberikan bantuan dan penanganan apabila masyarakat menghadapi bencana banjir. Kecepatan dan keterlibatan mereka sangat diperlukan dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Budi Santosa, Senin 15 Januari 2024.
Budi Santosa juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Budi Santosa menyoroti pentingnya mengontrol instalasi listrik di rumah-rumah mereka.
Kerusakan akibat banjir, termasuk pada instalasi listrik, dapat menyebabkan risiko yang serius bagi keselamatan dan harta benda masyarakat.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kotawaringin Barat agar senantiasa waspada, dan bersama-sama menjaga lingkungannya, jika terjadi akibat banjir, segera laporkan kepada perangkat desa atau kelurahan setempat melalui ketua RT nya,” pesan Pj. Bupati Budi Santosa.
Selain itu juga, pada acara Coffe Morning Pj. Bupati mengatakan kepada awak media untuk menjaga lingkungan agar meningkatkan lagi budaya gotong-royong di masyarakat.
“Gotong-royong untuk melancarkan saluran air yang ada di pemukiman warga. Dan menjaga kebersihan seperti membuang sampah pada tempatnya,” tutur Budi Santosa.
Pesan ini disampaikan sebagai langkah preventif untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Budi Santosa berharap agar masyarakat dapat bekerja sama dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan bersama di tengah kondisi cuaca ekstrem ini. (*/rls/prkm/red)