LINTAS KALIMANTAN || Polres Barito Utara menggelar Simulasi Sistem Pengamanan kota (Sispamkota) di depan kantor Bupati Barito Utara dan gedung balai Antang Muara Teweh dalam rangka persiapan menjelang pemilu serentak tahun 2024, Jumat 25 Agustus 2023.
Dalam kegiatan simulasi Sispamkota tersebut dihadiri Bupati H Nadalsyah, Wakil Bupati Sugianto Panala Putra, Kapolres AKBP Gede Pasek Muliadyana, mewakili Dandiim 1013 Mtw, Sekda Muhlis, Ketua KPU Malik Mulyawan, Bawaslu dan undangan lainnya.
Kapolres Barito Utara AKBP Gede Pasek Muliadyana usai kegiatan simulasi Sispamkota mengatakan simulasi sispamkota dilaksanakan dengan tujuan memelihara kemampuan dan kesiapan personel dalam upaya mengendalikan massa dan menjaga objek vital yang ada didalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Simulasi ini dilaksanakan untuk memelihara kemampuan personel dan penggunaan peralatan, karena sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk menyiapkan seluruh komponen personel jika situasi dan kondisi sangat membutuhkan,” kata Kapolres Gede Pasek Muliadyana.
Selain itu juga kata dia dalam rangka menyiapkan pengamanan tahapan Pemilu 2024 yang akan kita hadapi tahun mendatang. Dengan gambaran simulasi ini kita bisa mengetahui bagaimana koordinasi kita dari seluruh pihak pengamanan.
koordinasi dengan lintas instansi TNI, Satpol PP dan unsur-unsur Pemerintah Daerah dan KPU sebagai penyelenggara, kita akan selalu berkoordinasi sehingga terlihat gambaran jelas, dimana pondasi ini yang harus kita perkuat, sehingga keamanan pada saat tahapan pemilu bisa kita jaga.
Lebih lanjut AKBP Gede Pasek, untuk tahapan pengamanan pemilu sesuai dengan peraturan, kita akan gunakan 2/3 kekuatan. Untuk Polres Barito Utara dengan jumlah keseluruhan 310 personel.
“Jadi kita gunakan kekuatan sekitar 250 kekuatan, ditambah nanti apabila ada keadaan keadaan tertentu kita minta back up baik dari Polda, Brimob dan rekan-rekan TNI,” terang Kapolres lagi.
Terkait peta-peta kerawanan, Kapolres Gede Pasek Muliadyana menjelaskan bahwa pihaknya baru memetakan wilayah yang cukup rawan saja yang ada di beberapa TPS. Dan sudah diantisipasi dengan penebalan kekuatan pada saat pengamanan di TPS-TPS yang dianggap cukup rawan.
Sekitar ratusan personel Polres Barito Utara yang terbagi menjadi beberapa pleton yang terdiri dari pleton dalmas awal, dalmas inti, pengurai masa, rantis, escape, dan medis.
Simulasi dimulai dengan reka adegan situasi pemilihan di tempat pemungutan suara, di asumsikan pada saat pemungutan terjadi komplain atas waktu pemilihan oleh massa salah satu Paslon yang hadir terlambat diluar waktu yang telah di tentukan.
Masih dalam ranga simulasi, dari beberapa kelompok masa yang mulai bedatangan ke kantor KPU, menurut laporan intelejen massa tersebut merupakan simpatisan dari salah satu pasangan calon yang tidak lolos dalam pengumuman hasil penetapan calon oleh karena itu massa simpatisan akan melalukan aksi protes terhadap KPU.
Dengan adanya aksi tersebut Dalmas awal yang telah disiapkan di kantor KPU untuk melaksanakan pengamanan. Pengamanan ini dilaksanakan sesuai dengan SOP pengamanan yang didahului dengan negosiasi.
Negosisasi dilakukan oleh tim negiosiator yang terdiri dari srikandi-srikandi Polres Barito Utara yang sudah terlatih dan memiliki sertifikat negosiator dengan didampingi oleh Komisioner KPU.
Masih dalam rangkaian simulasi, terlihat kesigapan Personil Polres Barito Utara dalam mengamankan kotak suara pemilu saat rangkaian mulai dari di TPS, PPS, PPK hingga ke KPUD Barito Utara. (*/rls/rif-ang/red).