LINTASKALIMANTAN.CO || Pada panen bersama padi sawah dilahan kelompok tani (Pokten) Mitra Laba Desa Paring Lahung Kecamatan Montallat, yang dilakukan oleh Bupati Barito Utara H Nadalsyah bersama para pejabat di lingkup Pemkab setempat, menghasilkan gabah kering mencapai 8 ton.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara, Syahmiludin A Surapati mengatakan dari hasil panen di lahan Poktan Mitra Laba tersebut mencapai 8 ton gabah kering panen per hektarenya.
“Ini memang masih di bawah potensi varietas Intani yang bisa mencapai 10 Ton per hektar. Tapi ini lahan baru dan kita optimis melaui perlakuan-perlakuan khusus bisa mencapai hasil yang maksimal,” kata Kadis Pertanian, Syahmiludin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pejabat dari BPTP Kementerian Pertanian, Dr Dedi Irwandi, mengatakan, ini merupakan panen padi hibrida dan merupakan salah satu terobosan yang dilakukan oleh Bupati Barito Utara untuk meningkatkan produktivitas.
“Kita tahu bahwa prodiktivitas padi hibrida lebih tinggi dari padi imbrida. Potensinya 10-12 Ton per hektar. Tapi di lahan baru dengan hasil 7-8 Tin per hektar sudah bagus,” jelas Dedi.
Komisaris PT Mitra Barito Grup, Akhmad Gunadi atau yang akrab disapa Agi, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang datang ke Site PT MBG dan turut menyukseskan panen padi hibrida.
Sebelumnya Bupati H Nadalsyah mengatakan, beberapa waktu yang lalu pada musin tanam sebelumnya, kita telah melaksanakan panen padi sawah varieetas Intani 30 di lahan Mitra Laba dengan hasil yang memuaskan.
“Dan pada musim tanam ini kembali kita tanam jenis padi sawah dengan varietas intani yang kita panen pada hari ini. Lahan ini sebagai demplot dan sebagai contoh bapak ibu camat, Kades dan lurah supaya bisa mencontohkan lahan-lahan yang ada pada kelompok Tani Mitra Laba ini. Dan kita sengaja mencoba beberapa varietas, yang tadinya invari 30, Alhamdulilah cukup berhasil dan sekarang kita coba lagi dengan varietas intani,” kata Nadalsyah.,
Varietaas Intani ini katanya, sudah pernah di uji tanam di desa Trahean dengan hasil 7,1 ton per hektar dan Insya Allah varietas ini bisa lebih baik lagi dan bisa mencapai 8 ton.
Dikatakannya, keberadaan lahan sawan ini berada di atas bukit dengan tidak adanya pengairan air. Dan rasa mustahil bisa di buat untuk menjadi persaawahan. Akan tetapi dengan inovasi oleh petani Mitra Laba sehingga kita integrasikan dari kolam kecil dan di alirkan ke sawah. Kolam menghasilkan ikan, sawah menghasilkan padi.
“Seperti apa yang dikatakana Kepala BPTP Provinsi Kalteng tadi, bahwa kita sebagai penyangga dari IKN dan dari sekarang kita harus memikirkan dari sekarang inovasi-inovasi apa untuk meningkatkan dibidang pertanian sehingga kita bisa mewakili Kalimantan Tengah untuk bisa mendistribusikan hasil pangan Barito Utara ke IKN nanti,” ujarnya.
Ini adalah sebagai contoh kecil katanya, yang bisa di inplementasikan setelah bapak ibu kembali ke tempat masing masing dan bisa mengedukasi masyarakat.
“Kita ditekankan oleh pusat untuk menekan lajunya inplasi yang ada di daerah ini,” pungkasnya. (*/rls/rif/red)