LINTASKALIMANTAN.CO || Ambulans Sungai milik Pemerintah Kota Banjarmasin, yang dilaunching pada puncak HKN 2021 lalu belum beroprasional secara maksimal.
Padahal, fasilitas publik dengan pagu anggaran 800 juta rupiah tersebut gaungnya untuk melayani masyarakat Banjarmasin yang bermukim di bantaran sungai.
Rama, salah seorang yang aktif menjadi Relawan Emergency pun mengakui hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia menyebut, selama ini Ambulans Sungai tak pernah terpantau ketika ada kejadian gawat darurat.
“Kalau saya tidak pernah melihat, contohnya seperti menjemput orang sakit, kecelakaan. Namun tetap memakai unit relawan lewat jalan darat,” ucapnya, Selasa (11/01).
Penuturan yang sama, juga dikatakan Adi (34) warga Banjarmasin Selatan, yang tinggal di bantaran sungai dekat RSUD Sultan Suriansyah, markas Ambulans Sungai.
“Saya tiap hari disini, belum pernah melihat ada pasien yang datang dibawa pakai ambulans itu ke RS ini,” tuturnya.
Dia berharap, fasilitas Publik tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat, sebagaimana fungsinya.
“Harapannya supaya bermanfaat aja untuk masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, keberadaan ambulans sungai ini dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang ada di pinggiran sungai.
Karena, warga kota Banjarmasin yang bermukim di pinggiran sungai saat ini sekitar 30 persen dari sekitar total 70 ribu lebih.
Selain itu, Kota Banjarmasin dikenal dengan kota seribu sungai, dimana sungai menjadi jantung kehidupan, kebudayaan dan aktivitas warga ibu kota provinsi Kalsel ini.
Bukan hanya itu, fungsi ambulans ini juga untuk membantu mengangkut pasein atau warga yang dirujuk ke RS Sultan Suriansyah yang berada di Jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan, tepat tidak jauh dari bantaran sungai Martapura.
Selain juga untuk pengamanan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat selama di sungai. (*/rls/red)