LINTAS KALIMANTAN | Bunga (50) seorang guru di Kab. Katingan yang berstatus janda curhat ke Cak Sam karena diancam rekaman video call sex (VCS) dirinya disebarkan oleh pelaku yang dikenalnya di media sosial tiktok.
“Saya awalnya kenal di tiktok Cak lalu tukaran nomor WA. Dia ngakunya anggota polisi dinas di barelang batam. Foto dan video di tiktoknya pake baju dinas polisi. Dia ngerayu2 ngajak pacaran online dan mau serius nikah. Krn dia serius saya mau ja Cak diajak VCS tp ternyata direkam dan skrg dia minta uang kalau tdk videonya disebarkan. Dia beralasan kna rajia provos HP nya dibuka dan ditemukan ada video VCS. Biar tdk diproses harus ngasi uang 20 juta ke komandannya dan ke media biar tdk diekspos. Karena sy takut lngsg sy kirim. Tdk berselang lama dia minta lagi 30 juta katanya utk ngasi komandan yg diatasnya lgi. Sy sdh tdk punya uang lg cak, tlong sy cak,” beber Bunga saat curhat ke Cak Sam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Cak Sam menyarankan kepada Bunga agar melaporkan secara resmi ke Polda agar pelaku bisa diproses hukum. Namun Bunga tidak mau karena merasa malu dan merelakan uang Rp 20 juta hilang asal rekaman VCS tidak disebarkan dan pelaku tidak ngancam lagi.
Cak Sam kemudian menghubungi pelaku untuk diberikan peringatan agar menghentikan perbuatannya karena itu melanggar hukum dan bisa dipidana. Pelaku akhirnya mengurungkan niatnya untuk menyebarkan rekaman VCS tersebut dan tidak lagi mengancam Bunga.
“Stop VCS dengan siapa pun apalagi dengan orang yang baru dikenal di media sosial, karena VCS bisa direkam layar dan akan dijadikan alat pengancaman serta pemerasan. Ingat !! Di medsos banyak akun-akun fake yang menggunakan foto dan video orang lain,” Imbau Cak Sam.(Hms).