LINTAS KALIMANTAN || Kepala Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, bakal sikapi carut marut ihwal ruwetnya kontaktor proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi DIR Gunung Calang, Kecamatan Pamukan Selatan.
Hal itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Kotabaru, melalui Kasi Intelejen, Rhaksy Ghandy Ariffan, paska pemberitaan tentang tidak dibayarkannya upah pekerja dan jasa alat berat oleh pihak kontraktor mencuat ke publik.
Dirinya mengatakan, sehubungan dengan informasi proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi DIR di Gunung Calang, pihak Kejaksaan Negeri Kotabaru akan mengumpulkan informasi terkait permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengingat proyek tersebut masih berjalan di tahun anggaran 2024, kami berharap masyarakat ikut mengawasi pembangunan yang ada di Kabupaten Kotabaru.” tuturnya, Rabu, 10 Juli 2024.
Selain menghimbau masyarakat untuk turut serta mengawasi proyek pembangunan fasilitas umum yang dibiayai oleh uang negara, Ghandy juga menegaskan kepada pihak Dinas terkait serta penyedia barang dan jasa agar tidak main-main dalam mengamanahkan kepercayaan masyarakat.
“Kami ingatkan kepada semua pihak jangan main-main dengan uang rakyat. Jika dalam penggalian informasi ditemukan ada unsur tidak pidana, kami tak segan-segan mengambil tindakan tegas.” pungkasnya.
Diinformasikan sebelumnya, Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi DIR Gunung Calang yang menelan uang rakyat senilai Rp 1,4 milyar lebih, ternyata pengerjaannya dipasrahkan oleh pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Kabupaten Kotabaru kepada CV Kontruksi Jaya Utama Mandiri asal Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, yang ternyata kontaktor jenis tambal sulam atau masih cari-cari modal alias tak bonafit. (*/rls/duk/red).
