LINTASKALIMANTAN.CO I Mariani (46), warga Muara Teweh, Kabupaten
Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, tak henti-hentinya mengucapkan syukur
atas hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ditengah keluarganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya, hingga saat ini, dirinya harus menemani ananda
tercinta, Faiz (9) untuk berjuang dalam sakit Talasemia yang diderita sejak
tahun 2018 lalu.
“Saya sekeluarga mengucapkan terima kasih dan bersyukur,
dengan adanya program JKN ii sangat membantu pengobatan yang dijalani anak saya
selama enam tahun ini,” kata Mariani di Muara Teweh, Kamis (30/5/2024).
Dikatakan Mariani, manfaat yang tak terhingga telah terbukti
dirasakan dengan pengobatan yang telah dijamin dari Program JKN sejak 2018
sehingga tidak ada keluar biaya sama sekali.
Ia menceritakan pertama kali di diagnosa sakit Talasemia
pada tahun 2018 lalu, Mariani membawa anaknya berobat ke RSUD Muara Teweh
karena demam tinggi yang tidak kunjung turun.
“Saat itu di rawat inap di RSUD Muara Teweh karena Faiz
demam tinggi, tapi setelah beberapa hari demamnya belum juga bisa turun,
sehingga dilakukan pemeriksaan darah dan terlihat dari kadar hemoglobin (Hb)
dibawah kadar normal, atas dasar tersebut saya melakukan pemeriksaan lebih
lanjut di banjarmasin hingga akhirnya Faiz didiagnosa Talasemia,” kata dia
lagi.
Talasemia sendiri dikenal kondisi medis yang disebabkan oleh
kelainan genetik sehingga tubuh tidak cukup memiliki hemoglobin atau sel darah
merah. Dimana, hemoglobin ini memiliki peranan penting untuk membawa oksigen
yang dibutuhkan ke seluruh anggota tubuh.
Disamping dari setiap kekhawatiran Mariani dalam
perkembangan kondisi kesehatan anaknya, dengan adanya Program JKN ini menjadi
ketenangan tersendiri bagi Mariani untuk selalu semangat dalam menjalani
pengobatan anaknya.
“Kondisi Faiz saat Hb-nya rendah dan perlu transfusi darah
terlihat mukanya pucat, bibir mulai membiru dan badan lemas, rasanya sangat
khawatir dengan kondisi kesehatannya, Program JKN menjadi penyemangat saya
dalam setiap menjalani pengobatannya,” tambah Mariani.
Setidaknya kata dia sebanyak dua kantong darah, kini
transfusi darah rutin dijalani oleh Faiz setiap bulannya.
“Setiap bulannya transfusi di RSUD Muara Teweh sebanyak dua
kantong, dalam proses transfusi tersebut harus menjalani rawat inap satu sampai
dua hari melihat kondisi dari jantung dan fisik Faiz,” ungkapnya.
Dalam mengakses layanan kesehatan dari Program JKN, Mariani
yang telah terdaftar dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di salah satu instansi Kabupaten Barito Utara mengaku pelayanan
yang diberikan juga setara dan tidak ada perbedaan dengan pasien lainnya.
“Tidak terhitung banyaknya pengobatan yang telah dijalani
dan manfaat yang dirasakan, pengalaman saya
dalam mengakses layanan Program JKN di rumah sakit baik di RSUD Muara
Teweh hingga ke rumah sakit yang ada di luar daerah, tidak ada perbedaan
layanan atau diskriminasi dengan pasien umum atau pasien lainnya,” pungkasnya.(rif/red/AF)