LINTAS KALIMANTAN | Tim Research & Development (R&D) PT Astra Agro Lestari Tbk menciptakan pupuk dari bakteri dan bahan organik yang bernama Astemic. Sebagai komitmen keberlanjutan dalam pembatasan penggunaan pestisida, Astra Agro mendorong peningkatan pemanfaatan pupuk organik.
“Astemic, produk pupuk organik yang ditemukan tim R&D Astra Agro di laboratorium riset kami di PT GSIP. Ini merupakan pusat penelitian di Astra Agro. Tidak hanya menghambat pertumbuhan ganoderma, pupuk ini juga bisa mengoptimalkan penyerapan hara bagi tanaman,” tutur Direktur Astra Agro Area Kalimantan Tengah, Dulmanap.
Sejak 2023, Astra Agro mengimplementasikan penggunaan pupuk Astemic yang berasal dari mikro organisme tanah yang diperoleh dari lahan perkebunan Astra Agro. Bakteri endofit yang terdapat pada mikro organisme yang ditemukan memiliki kelebihan dibandingkan agen biokontrol lainnya karena keberadaannya dalam jaringan tanaman, sehingga mampu bertahan terhadap tekanan biotik dan abiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dulmanap menceritakan eksplorasi bakteri ini dilakukan di lahan-lahan perkebunan sawit Astra Agro area Kalimantan Tengah, setelah diformulasikan, uji kualitas dan performa pupuk Astemic dilakukan pada tahap bibitan, tanaman belum menghasilkan (TBM), dan tanaman menghasilkan (TM).
“Kami melakukan uji coba implementasi astemic dengan mengurangi penggunaan pupuk non-organik sebesar 25%, dan hasilnya menunjukkan stabilitas pertumbuhan tanaman yang tetap terjaga sehingga bisa diaplikasi di seluruh lahan perkebunan sawit,” tuturnya.
Proses uji coba ini dilakukan selama 7 tahun dimulai pada tahun 2016 hingga tahun 2023 sehingga menghasilkan formula dan prosedur aplikasi pupuk Astemic yang mudah dan tepat guna untuk aplikasi di seluruh anak perusahaan Astra Agro. (*/rls/AAL/red)