LINTAS KALIMANTAN | Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Pangkalan Bun kembali melaksanakan kegiatan pemusnahan Barang Milik Negara.
Adapun sejumlah barang yang dimusnahkan itu berupa Rokok, Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Cairan Hasil Produk Rokok atau Liquid Vape.

Pemusnahan dilaksanakan di Lapangan Pelindo Pangkalan Bun dan sebagian akan dilaksanakan pemusnahannya di boiler milik PT Korindo Ariabima Sari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan pemusnahan ini merupakan wujud komitmen pihaknya dan juga dalam melindungi masyarakat dari peredaran barang-barang ilegal yang dapat merugikan masyarakat industri dalam negeri serta pengamanan pada penerimaan pendapatan negara dari sektor Kepabean dan Cukai.
“Bea Cukai berkomitmen untuk memberantas peredaran barang-barang illegal dalam rangka menjalankan peran sebagai community protector,” kata Plt. Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalan Bun, Raden Wahyudhi Arief Wibowo, Jumat 26 Mei 2023.
Menurutnya, untuk melindungi masyarakat dari barang-barang illegal dan revenue collector dengan upaya mengamankan keuangan negara melalui penegakan hukum di bidang kepabeanan dan cukai.
“Dengan dilakukan penindakan ini yang akan berdampak pada perekonomian kita sehingga sebagai penopang bangkitnya perekonomian termasuk khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat dan pada umumnya Provinsi Kalimantan Tengah,” jelas Raden Wahyudhi Arief Wibowo.
Kemudian dia sampaikan barang yang dimusnahkan dari hasil penegakan yang dilakukan selama periode tahun 2019-2023. Dan telah ditetapkan sebagai Barang Menjadi Milik Negara (BMMN).
“Hari ini kami memusnahkan berupa 806.756 batang rokok. Dan juga 69 botol cairan hasil produk tembakau lainnya serta 204 botol MMEA ilegal. Semua barang ini dengan nilai barang kurang lebih Rp 806.786.491 dengan nilai potensi kerugian negara Rp.416.564.701,” ungkap Raden Wahyudhi Arief Wibowo.
Plt. Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalan Bun berharap, dengan adanya kegiatan pemusnahan ini, dapat memberikan efek jera kepada pelaku pelanggaran.
“Yang mana dapat mencegah efek negatif yang ditimbulkan oleh barang-barang tersebut,” jelas Raden Wahyudhi Arief Wibowo.
Lebih lanjut, Plt. Kepala Kantor Bea Cukai Pangkalan Bun mengatakan bahwa pihaknya menyadari dalam efektivitas pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh elemen yaitu, Pemerintah Daerah, Institusi Penegak Hukum dan peran serta dari Media Pers dan dukungan Masyarakat Kotawaringin Barat.
“Kami apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah TNI, Polri dan Pimpinan Instansi serta Tokoh Masyarakat atas sinergi yang berjalan baik selama ini,” tutur Raden Wahyudhi Arief Wibowo.
Masih di tempat lokasi pemusnahan, Seksi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Pangkalan Bun Heru Nugroho menambahkan, barang yang dimusnahkan merupakan barang yang polos atau tidak menggunakan pita cukai.
“Terkait rokok ini dari hasil operasi pasar dan toko. Dan untuk minuman yang berlabel buatan luar negeri hasil dari ceking kapal,” ungkapnya.
Kemudian dijelaskan untuk barang yang dimusnahkan ini hasil penindakan yang paling banyak di tahun 2022. Karena ada peningkatan pelanggaran tersebut, disaat tarif cukai naik.
Dan juga pihaknya mengalami kendala ketika dalam penindakan pelaku bertransaksi barang melalui online, lantaran nama penerima yang tidak jelas.
“Maka dalam hal ini banyak yang melakukan upaya ilegal. Yang mana barang barang tanpa pita cukai itu ada yang sudah beredar di pasar dan ada yang masih di ekspedisi. Karena modus yang digunakan melalui transaksi online, maka kami tidak bisa menemukan pemilik barang ilegal itu,” pungkas Heru Nugroho.
Kegiatan pemusnahan, dihadiri Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Selatan, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan Satuan Kerja dan Instansi dan Tokoh Masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat. (*/rls/rhd/red)