LINTASKALIMANTAN.CO || Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Utara (Kadistan Barut) dalam rangka mewujudkan swasemda beras realisasi dari luas tanam 8.480 Ha dan luas panen 2.941 Ha pada tahun 2022 berdasarkan data SP yang dicapai pada produksi padi 34.963 ton dan pada musim tanam Oktober-Maret (Okmar) 2022-2023 sebagai upaya memenuhi target produksi padi dan sasaran luas panen padi yang sudah dilaksanakan penanaman oleh petani hingga saat ini seluas 8.018 Ha dan padi ladang 7.491 Ha.
“Komoditi jagung di Kabupaten Barito Utara yang merupakan central penghasil utama jagung hibrida di wilayah Kalimantan Tengah. Saya mengingatkan kembali, bagaimana Bapak Bupati kita dengan gigihnya meyakinkan petani untuk menanam jagung pada saat itu sangat sulit sekali,” kata Kadis Pertanian Syahmiludin.
Dan kata dia Alhamdulillah dari semula hanya puluhan hektar saja saat ini untuk luas tanam di Kabupaten Barito Utara sudah mencapai 32.000 Hektar. Angka yang sangat luar biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih lanjut Syahmiludin, di tahun 2023 ini Dinas Pertanian Barito Utara adalah penerima DAk fisik terbesar di Kalimantan Tengah.
“Ini adalah dukungan penuh dan perhatian luar biasa dari Bupati Nadalsyah, Wakil Bupati serta Sekda dan OPD melalui kegiatan yang ada, baik dalam bentuk dukungan saprodi maupun sarana fisik di tahun 2023 sangat banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dipercayakan untuk dikelola dan disalurkan dari Dinas Pertanian kepada kelompok tani dan masyarakat yang ada di Barito Utara,” ucapnya.
Selain itu juga jelasnya, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan khususnya dalam pencapaian swasembada daging Dinas Pertanian melalui Bidang Perternakan dan Kesehatan Hewan juga telah melaksanakan kegiatan yang ada.
“Itu seperti peningkatan produksi dan profukrivitas melalui aplikasi dan teknologi inseminasi pakan buatan di Distan khususnya bidang perternakan cukup tetsedia,” kata Syahmiludin.
Lebih lanjut mantan Camat Gunung Timang ini, di Kalimantan Tengah, Kabupaten Barito Utara diluar kota Palangkaraya yang memiliki dokter hewan paling banyak.
“Kalau kabupaten lain memiliki 1-2 dokter hewan, Alhamdulillah Kabupaten Barito Utara memiliki dokter hewan sebanyak empat orang di wilayah kita. Untuk sapi produktif Dinas Pertanian khususnya bidang perternakan melakukan langkah-langkah penyelamatan dan kami awasi untuk tidak dilakukan pemotongan sehingga menjadi bibit pengembangan ternak selanjutnya,” katanya.
Dan tambahnya lagi yang tidak kalah penting kita dapat menekan angka kematian yang di akibatkan oleh penyakit IKA beberapa waktu yang lalu. “Kita termasuk kategori Nol. Tidak ada kasus di Kabupaten Barito Utara,” cetusnya.
Ditambahkannya, ditahun ini juga rumah potong hewan (RPH) mulai di operasikan. “Untuk kedepan nantinya kita ada tempat, sehingga bisa mengatasi masalah-masalah yang berdampak lingkungan terhadap limbah pemotongan hewan tersebut,” pungkasnya. (*/rls/rif/red)