LINTASKALIMANTAN.CO || Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono yang didampingi pihak PT. PLN ULP Pangkalan Bun melaksanakan jumpa pers. Hal ini dilaksanakan agar keamanan dan ketertiban masyarakat dapat bejalan baik pasca pemadaman listrik.
“Dalam kegiatan ini akan disampaikan apa yang menyebabkan adanya pemadaman listrik yang terjadi saat ini. Kemudian upaya dan juga jika terjadi kendala yang memakan waktu lama untuk perbaikan kerusakan maka langkah apa saja yang dilakukan pihak PLN,” kata Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono, di Halaman Mako Polres Setempat, Rabu (12/10/2022).
Dikesempatan ini Kapolres mengimbau kepada masyarakat, dalam situasi seperti ini, agar tetap tenang dan tidak panik. Tentu pihaknya terus memberikan pelayanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Situasi ini saya berharap masyarakat tidak panik dan juga dari ULP Pangkalan Bun menggunakan PLTD yang akan disalurkan ke tempat pelayanan publik, seperti Samsat, dan lainya. Dan untuk masyarakat yang menggunakan lampu penerangan alternatif seperti lilin agar lebih berhati-hati dalam penempatannya untuk menghindari terjadinya kebakaran,” kata AKBP Bayu Wicaksono.
Dikesempatan ini, Manajer PT. PLN (PERSERO) ULP Pangkalan Bun, Raditya Fahmi Bachtiar mengatakan bahwa terjadinya pemadaman listrik sejak Jam 21.30 WIB 11 Oktober 2022 akibat terputusnya sistem Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan gangguan yang terjadi dari sisi transmisi 150 Kv di daerah Kasongan – Parenggean dan Line Kasongan – Sudan.
“Awalnya pihak kami pada 20.44 WIB melakukan perbaikan dan ketika dicoba dihubungkan namun terjadi kegagalan. Setelah ditelusuri memakai visual drone ternyata ada pohon tumbang yang menimpa kabel sehingga kabel tersebut ada yang putus. Saat ini pihak kami di daerah tersebut sedang melakukan perbaikan. Terkait kapan normalnya untuk estiamasinya sampai saat ini kami belum dapat informasi, karena memang kami masih menunggu rilis dari kantor wilayah Banjar Baru. Kalau ada informasi lebih lanjut akan kami informasikan segera,” kata Raditiya Fahmi.
Selain itu dia jelaskan bahwa saat ini pihaknya juga berusaha menggunakan cadangan listrik yang ada di Kobar. Yang mana sejak dulu di Kobar sudah mengunakan PLTD.
“Tentu dalam hal ini sebagai backup atau cadangan listrik juga kami masih melakukan start yang yang memakan waktu adanya proses charge pada starter mesin. Begitu juga kebutuhan listrik di Kobar mencapai 20 Mega watt sedangkan mesin yang ada di PLTD Kumai berkemampuan 2 Mega Watt saja dan PLTD yang di Kecamatan Pangkalan Banteng 3 Mega Watt. Jadi kami akan mengaktifkan cadangan ini nantinya disalurkan ke fasilitas pelayanan publik dan juga bergiliran di masyarakat umum karena keterbatasan daya tersebut. Hal ini dilakukan sambil menunggu perbaikan jaringan SUTT 150 Kv kita,” pungkas Raditiya Fahmi. (*/rls/rhd/red)