LINTASKALIMANTAN.CO || Semangat “Gotong Royong” yang masih tetap terjaga dan terpelihara sampai saat ini
“Budaya” sebuah kalimat yang menekankan tentang seni dan religi. Desa Telangkah, Khususnya kabupaten Katingan kaya akan kebudayaan dan tradisi yang dirasa menjadi penting untuk dipertahankan bahkan ditumbuh kembangkan. Kalau kita perhatikan hampir di setiap dusun/grumbul memiliki potensi masing-masing. Prilaku hidup, baik dari segi bahasa, aksen ucapan, tradisi dan pola hidup ternyata banyak perbedaan.
Begitu pula Dengan masyarakat Desa Telangkah, Bersama-sama Bergotong Royong Tanpa Menganal Suku, Ras, dan Agama.
Membangun Balai Hajat Tingkat 7 Di Desa Telangkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Salah Satu Tokoh Masyarakat kepada awak Media Lintaskalimantan.co Tujuan membangun Balai Hajat Tingkat 7 ini melambangkan 7 Das Sungai, Yaitu Katingan, Kahayan, Barito, Kapuas, mentaya, Seruyan dan Lamandau. dan Seluruh masyarakat kalimantan Tengah nantinya Bisa Bernazar atau Bahajat menurut bahasa dayak ngaju di balai ini, untuk mendapat Petuah dari balai tersebut. (15/12)
“Rencana mendirikan Balai Hajat ini sudah sejak 2001,dan di rencanakan Di seruyan, Namun Mendapat banyak kendala, saya kembali Ke Katingan, Kemudian saya kembali mendapatkan mimpi dari leluhur, untuk melanjukan dan tetap membangun balai Hajat Tingkat 7 ini” Ucap Bp Sasi /setro mijoyo (15/12)
saya juga mengajukan profosal dan di bantu dari Dinas kabupaten Katingan untuk penggalangan Dana,Meskipun hanya di bantu dengan Bantuan Sukarela, Dan jauh dari jumblah Anggaran yg di perlukan, anggaran yg di ajukan 250 juta rupiah, namun yg di Acc 25 juta Rupiah, dan Luar biasa atas bantuan pemerintah Kabupaten Katingan Untuk Kearifan Lokal dan pelestarian Budaya Ini” Tambah tokoh agama hindu tersebut.
Namun Saya Juga sangat menyayangkan Kepada Pemerintah Desa Telangkah, Sekaligus Tuan Rumah, Tidak ada perhatian sama sekali, malah Dapat kritikan yg kurang enak di dengar, Namun persatuan masyarakat Desa Telangkah saya Akui luar Biasa, Meskipun di Dalam keterbatasan Dana, Masyarakat Tetap semangat Untuk Gotong Royong dan saling membantu untuk mencukupi Alat yang kurang, Pungkas Tokoh adat tersebut. (*/rls/frn/red)