BARITO UTARA || Setelah sekian lama lebih kurang 8 tahun pembangunan pekerjaan jembatan penghubung Muara Teweh – Jinggah dan sekitarnya. Akhirnya diresmikan oleh Bupati Barito Utara, dengan memberi nama Jembatan Pangulu Iban seorang tokoh dari masyarakat Barito Utara Kamis (02/12) lalu.
Tidak sedikit anggaran yang digelontorkan dalam pembangunan proyek jembatan penghubung yang menjadi kebanggaan masyarakat Barito Utara.
Kepala Dinas Dinas PUPR Kabupaten Barito Utara, M. Topik menyampaikan laporannya secara rinci mengenai jumlah anggaran maupun tahapan pembangunan jembatan penghubung Muara Teweh – Jinggah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk diketahui bahwa pelaksanaan pembangunan proyek jembatan penghubung Muara Teweh – Jinggah melalui 6 (enam) tahapan mulai tahun 2015 sampai tahun 2021,” kata Topik.
Disebutkannya tahap I tahun 2015-2017 dengan anggaran senilai Rp.31.849.990.000 pelaksana PT.Meratus borneo Sakti Pusat Buntok. Tahap II tahun 2017 APBD I (hadiah MTQ untuk infrastruktur) Rp.29.900.000.000 dan APBD II Rp.13.324.000.000 pelaksana PT.Meratus Borneo Sakti Pusat Buntok. Tahap III Tahun 2018 Rp.7.345.000.000 Pelaksana PT.Mutiara Karya Halim Pusat PalangkaRaya. Tahap IV Tahun 2019 Rp.12.455.000.000 pelaksana PT.Mutiara Karya Utama Pusat Palangkaraya. Tahap V Tahun 2020 Rp.8.739.000.000 pelaksana CV.Tri Cipta Mandiri Pusat palangkaraya. Tahap VI Tahun 2021 Rp.1.152.000.000 pelaksana CV.Tata Kontruksi pusat Palangkaraya.
“Sehingga total keselurahan dana anggaran pembangunan sampai dengan selesai sebesar Rp.104.764.990.000,-,” tetang Topik.
Selain anggaran dana pembangunan jembatan Mauara Teweh – Jinggah Kepala Dinas PUPR ini juga menyampaikan desaign jembatan merupakan type truss kelas C untuk pejalan kaki maupun roda dua roda.
Sementata untuk panjang keselurahan jembatan 472,98 meter yang terdiri dari bentang utama rangka baja 120+50+50 meter dan jembatan penghubung 252,98 meter dan lebar 4 meter plus lebar trotoar 0,5+0,5.
“Sebelumnya telah dilakukan uji kelayakan jalan dengan menggunakan dump truk pada beban dump truk dengan berat total 136,5 ton dan hasil menyatakan layak,” terang Tofik.
Disampaikan Tofik lagi, bahwa jembatan penyebrangan Muara Teweh – Jingah ini merupakan prasarana untuk pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan roda empat untuk emergency atau darurat seperti mobil Ambulan dan Damkar bisa melintasi jembatan ini. (*/rls/ang/red)