LINTASKALIMANTAN.COM || KOTAWARINGIN BARAT – Masyarakat Dukuh Paritcina yang termasuk Wilayah RT 07 Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara melakukan pertemuan tertutup dengan pihak perusahaan perkebunan PT BJAP di Aula Kantor Bupati Kobar, Selasa (26/10/2021).
Pasalnya warga merasa diberlakukan tidak adil karena akses jalan menuju Kota Kelurahan Pangkut semakin jauh dengan dibuatnya parit yang dalam sehingga tidak bisa melewati jalan yang lebih dekat menuju Kota Pangkut.
Kemudian lokasi pemakaman seluas 2 ha dikuasai dengan alasan ada warga yang sudah menjual tempat ini yang mana sertifikat tanah sudah dipegang oleh pihak perusahaan, kata Warga Paritcina ketika menunggu perwakilannya didepan Aula Kantor Bupati Kobar kepada para Awak Media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya dukuh Paritcina ini dulu pada 1980 para penambang emas sudah bermukim di wilayah ini, begitu juga jalan yang dimasalahkan ini sudah ada yang dibuat oleh perusahaan kayu. Adapun PT BJAP ini mulai survei untuk Perkebunan pada tahun 1995.
Usai pertemuan, Wakil Bupati Kobar, Ahmadi Riansyah menanggapi hal tersebut, akan menginstruksikan kepada Camat terkait penyelesaian masalah itu.
“Bila dimungkinkan nanti kita buat surat keputusan Bupati tentang penetapan jalan daerah. Karena jalan tersebut sejak dulu merupakan akses terdekat satu-satunya menuju Pangkut. Dalam hal ini pihak perusahaan juga seyogyanya tidak semaunya membuat jalan dan memindahkan begitu saja. Lantaran akses jalan ini adalah milik masyarakat,” jelas Wabup.
Terkait pemakaman agar perusahaan menghibahkan lokasi ini yang nantinya akan digunakan sama-sama, apabila ada karyawan perusahaan yang meninggal bisa dimakamkan di tempat ini.
Masalah selanjutnya yang dibicarakan, terkait adanya lahan masyarakat yang berada di tengah HGU perusahaan.
“Untuk masalah ini nantinya akan dibentuk tim khusus guna melakukan verifikasi di lapangan, termasuk proses perizinan dan status kawasan yang ada disana.
Adapun pihak perusahaan saat pertemuan tersebut yang mana perwakilan dari perusahaan memberikan tanggapan akan menyampaikan hal ini terlebih dahulu pada manajemen,” jelas Ahmadi.
Ketika para awak media mau menanyakan kepada perwakilan PT BJAP sangat disayangkan sudah tidak ada diruang pertemuan lagi. (Rd1/Red)