LINTAS KALIMANTAN | Lembaga Swadaya Rakyat Lembaga Pemantau dan Mitra Transformatif (LSR LPMT) Kalimantan Tengah merayakan hari jadinya yang ke-13 dengan penuh semarak, Minggu (23/6).
Mengusung tema “Senyum Sejuta Cinta Kemanusiaan dari Masyarakat Biasa”, kegiatan yang digelar di area samping Pasar Kahayan ini diwarnai dengan berbagai hiburan dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, ormas, hingga aparat TNI-Polri.
Acara dimeriahkan oleh pertunjukan musik dangdut Sifana dan kesenian tradisional musik panting, yang menambah kemeriahan dan nuansa budaya lokal dalam perayaan tersebut. Ratusan warga tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut sejumlah ketua ormas dan paguyuban, termasuk pendiri LSR LPMT Kalteng, H. Hamli Tulis, yang juga dikenal sebagai wartawan senior di Kalimantan Tengah.
Sesi hiburan dilanjutkan dengan sambutan dari beberapa tokoh, di antaranya Ketua TBBR , Eman Supriadi, yang menyampaikan apresiasi atas kiprah LSR LPMT Kalteng dalam mengawal isu-isu sosial dan kemanusiaan di daerah.
“LSR LPMT telah menunjukkan eksistensi dan konsistensinya selama 13 tahun dalam membantu masyarakat bawah. Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari upaya membangun sinergi lintas elemen masyarakat,” ujar Eman dalam sambutannya.
Momentum puncak ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua LSR LPMT Kalteng, Agatisansyah, didampingi tokoh masyarakat yang hadir sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan lembaga tersebut.
Dalam sesi wawancara usai acara, Agatisansyah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir dan berkontribusi menyukseskan kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari berbagai ormas, paguyuban, pihak kepolisian, dan TNI. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan kemanusiaan tetap hidup di tengah masyarakat,” ujar Agatisansyah.
Dengan usia yang ke-13, LSR LPMT Kalteng berkomitmen terus menjadi mitra kritis dan konstruktif bagi masyarakat serta pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial dan pembangunan yang inklusif di Kalimantan Tengah.(*/rls/sgn/red)