LINTAS KALIMANTAN | Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng ) H. Agustiar Sabran melakukan kunjungan ke Rumah Sejarah Heritage C. Willem yang terletak di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Senin (9/6/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian sejarah perjuangan daerah yang memiliki nilai strategis dalam sejarah Kalimantan Tengah.

Gubernur disambut hangat oleh Komandan Lanud Iskandar, Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto, M.Han., beserta jajaran pejabat Lanud, termasuk para Kadis, Kaintel, Dansatpom, dan Dansathanlan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya menjaga situs sejarah sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Jangan pernah meninggalkan sejarah. Tempat ini bukan sekadar bangunan tua, tetapi saksi bisu perjuangan dan nilai-nilai patriotisme. Generasi muda harus dikenalkan dengan sejarah agar mereka tahu dan bangga terhadap akar budayanya,” tegasnya.

Heritage C. Willem merupakan bangunan bersejarah yang kini difungsikan sebagai museum mini. Museum ini menyimpan berbagai dokumentasi, foto, serta catatan sejarah perjuangan dan keberadaan Lanud Iskandar sebagai bagian penting dalam pertahanan udara nasional.
Selama kunjungan, Gubernur menerima penjelasan langsung dari Danlanud Iskandar dan Kainfolahta Letda Lek Ferry Anshari, S.Kom., M.Kom., mengenai peran TNI AU dalam sejarah Operasi Penerjunan Pertama Republik Indonesia di Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah Kotawaringin Barat.
Gubernur Agustiar Sabran juga menyampaikan apresiasi atas upaya Lanud Iskandar dalam merawat situs sejarah tersebut. Ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan TNI AU terus diperkuat dalam pelestarian warisan budaya dan sejarah.
“Kita perlu bergandengan tangan menjaga warisan seperti ini. Ini bukan hanya milik Lanud, tapi milik seluruh masyarakat Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Kegiatan ini turut diisi dengan peninjauan langsung koleksi Heritage C. Willem, sesi foto bersama, serta penandatanganan buku tamu oleh Gubernur sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian sejarah daerah. (*)