LINTAS KALIMANTAN | Guna mengoptimalkan pelayanan para penumpang yang melewati jalur laut dengan kapal salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Persero, sudah melengkapi seluruh kapal penumpangnya dengan alat keselamatan, marine evacuation system (MES). Dan juga kelengkapan tersebut tahun depan pihaknya memasang kembali agar setiap kapal memiliki dua unit MES untuk setiap sisi dek kapal.
PT. PELNI saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 71 pelabuhan. Selain angkutan penumpang, melayani 42 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3 TP. Kapal Perintis ini menyinggahi 273 pelabuhan dengan total 3.495 ruas. Pihaknya juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, yang saat ini mengoperasikan 11 trayek Tol Laut dan 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
Direktur Armada dan Teknik PT. PELNI, Robert MP Sinaga, mengatakan bahwa pemasangan MES di seluruh kapal telah selesai dilakukan. Pemasangan MES dimulai pada akhir 2023 untuk empat kapal, terus tahun 2024 pemasangan MES untuk 22 kapal, terakhir yang dipasang MES adalah KM Binaiya pada bulan September lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami akan menambah kelengkapan alat keselamatan bagi penumpang di saat keadaan darurat. Selain jaket pelampung, sekoci dan perahu karet yang sudah ada lebih dulu di kapal-kapal PELNI. Seluruh alat keselamatan PELNI akan menjalani inspeksi setiap tahun sebagai bagian dari perawatan,” kata Robert di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Kemudian dia jelaskan, MES berbentuk berupa jaring pengaman yang dapat digunakan saat evakuasi dengan menurunkan penumpang dari geladak kapal menuju perahu karet yang sudah menunggu di permukaan laut.
“Dengan MES yang kami pasang ini, penumpang dapat menuju perahu karet tanpa perlu melompat dari ketinggian, sehingga risiko dapat diminimalisir dan evakuasi dapat berjalan lebih cepat,” terang Robert.
Robert terus menyampaikan terkait kelengkapan keselamatan lainnya di 26 kapal penumpang PELNI total tersedia 72.816 jaket keselamatan, 1.794 unit life-raft dengan total muat 44.850 orang, dan 226 unit sekoci dengan total muat 25.805 orang.
“Kami akan melakukan pada tahun 2025 pemasangan MES kembali untuk melengkapi ketersediaan MES di masing-masing sisi kapal. Keberadaan MES di tiap sisi kapal sudah diatur dalam aturan internasional SOLAS 1974 yang telah diadopsi oleh Indonesia pada 1980,” katanya.
Sementara itu, untuk memastikan kesiapan kapal-kapal PELNI dalam melayani angkutan natal 2024 dan tahun baru 2025, Kementerian Perhubungan akan menjalankan uji petik di seluruh kapal PELNI.
“Uji petik dilakukan untuk memastikan seluruh alat kenavigasian maupun alat keselamatan di atas kapal dapat berfungsi dengan baik. Apabila ditemukan ketidaksesuaian saat uji petik dilakukan. Dalam hal ini
Kementerian Perhubungan memberikan batas waktu hingga 30 November 2024 untuk dilakukan perbaikan,” pungkas Robert. (Rhd)