LINTAS KALIMANTAN || Pihak bandara Gusti Sjamsir Alam (GSA) Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhirnya buka suara terkait insident tewasnya pekerja proyek pembangunan pelebaran Ranway (Landasan Pacu Peswat).
Pasalnya, kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya nyawa sesorang gegara terlindas buldozer itu merupakan insiden fatal yang dapat mencoreng harga diri institusi penerbangan Republik Indonesia.
Dikatakan Agus Heriyanto, Kepala Bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, insident tersebut merupakan kelalaian kontraktor yang berkegiatan diluar jam kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pada intinya kami setiap melakukan rapat eksplorasi pekerjaan selalu yang kita utamakan adalah keselamatan kerja. Kejadian ini merupakan kejadian fatal, tapi kejelasannya waktu itu sudah dikonfirmasi bahwa tidak ada pekerjaan malam.” ujarnya, selasa, 28 Mei 2024.
Bahkan pada waktu itu, lanjutnya, pihak kontraktor juga mengatakan kepada konsultan pengawas bandara kalau tidak ada pekerjaan malam.
“konsultan pengawas kami sudah menanyakan apakah ada pekerjaan malam, dan dijawab tidak. dan ketika ditanya lantas mau apa itu, dijawab mau mengembalikan alat berat itu.” imbuhnya,
Lebih lanjut Agus Heriyanto menjelaskan, dalam aturan ketika kegiatan kerja sudah selesai semua alat berat harus dijauhkan dari landasan pacu pesawat.
“Karena disini foldernya lebar 30 meter, jadi alat berat itu harus keluar sejauh 30 meter. Nah itu dalam rangka menggeser alat berat dari lokasi kerja semula, tapi kita gak tau apa yang dilakukan, karena sudah disampaikan tidak ada pekerjaan malam jadi teman-teman pengawas itu sudah keluar dari bandara.” jelasnya,
Lantaran tidak tau dan tidak mendapat informasi terkait kronologi peristiwa naas itu, pihak bandara juga menegaskan masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum Polres Kotabaru.
“Tim Kepolisian dari Reskrim sudah melakukan penyelidikan, jadi informasi yang terupdate ada disana. Kami juga menunggu, karena terus terang kami juga harus melaporkan peristiwa itu ke Jakarta.” tegasnya,
Tak hanya itu, Agus Heriyanto mengaku, insident kecelakaan kerja tersebut merupakan kelalaian kontraktor yang berdampak kepada reputasi atau citra bandara Gusti Sjamsir Alam menjadi minor dihadapan publik.
“Terus terang yang bikin malu saya adalah, pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) sebesar itu zero accident (kecelakaan nihil). Kita cuma segini tapi mengorbankan nyawa. Jadi persoalan ini menjadi pertaruan saya dan saya harus menjelaskan.” pungkasnya,
Menurut informasi yang beredar, proyek pelebaran landasan pacu pesawat di bandara Gusti Sjamsir Alam tersebut dikerjakan oleh PT Noor Jaya Perkasa.
Dan hingga berita ini dipublikasikan pihak kontraktor masih belum menjelaskan terkait insident naas yang menimpa salah satu pekerja hingga mengakibatkan meninggal dunia. (*/rls/duk/red).