LINTAS KALIMANTAN – Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra Indryana menyebut Kabupaten Kotabaru akan segera membentuk Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim.
Ujar Hendra, rencana pembentukan FPRB itu mengingat resiko bencana di Kotabaru yang tinggi karena faktor luas wilayah dan kondisi geografis.
” Latar belakang resiko tinggi ini lah kami berencana membentuk FPRB di Kotabaru, ” tutur Hendra usai kegiatan sosialisasi Pembentukan FPRB dan Adaptasi Perubahan Iklim di Oproom Setda Kotabaru, Jumat (15/9/23).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Hendra, jajarannya juga sudah mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan dalam pembentukan FPRB itu.
” Langkah-langkahnya apa saja tadi sudah dipaparkan oleh FPRB dan BPBD provinsi Kalsel, ” sambungnya.
Kabupaten Kotabaru, lanjut Hendra, sudah punya 3 Desa Tangguh Bencana. Dimana sesuai visi misi Bupati Kotabaru adalah agrobisnis, sehingga Desa Tangguh Bencana tersebut arahnya ke desa-desa wisata, yaitu Desa Teluk Tamiang, Desa Gedambaan dan Desa Sarang Tiung,
” Kedepan Kotabaru juga akan membentuk Pemuda Tangguh Bencana dikarenakan Kabupaten Kotabaru luas, kita perlu Pemuda-pemuda yang bisa bergerak langsung untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, ” ungkapnya.
Sementara, Sekretaris FPRB Kalsel, M. Ary Achdyani mengatakan di Kalimantan Selatan FPRB sudah terbentuk sejak 2019, namun diseluruh Kabupaten/Kota memang belum terbentuk secara formal.
” Hari ini kami datang ke Kabupaten Kotabaru bersama BPBD untuk mensosialisikan dan mendorong terbentuknya forum ini, ” ujar Ary.
FPRB katanya, merupakan wadah berkumpulnya pemangku kepentingan baik individu maupun lembaga yang peduli sesama serta mewadahi para pihak untuk melakukan advokasi kebencanaan, maka penting untuk dibentuknya disetiap Kabupaten/Kota. (*/rls/duk/red)