LINTAS KALIMANTAN || Lomba dalam rangka menyambut hari ulang tahun Republik Indonesia terus digelar oleh seluruh warga indonesia baik di pedesaan, perkotaan, instansi maupun warga biasa.
Tak terkecuali juga pondok-pondok Pesantren yang ada di indonesia, termasuk ada salah satu pondok pesantren di pelosok desa yang selalu aktif dalam memperingati HUT-RI ini.
Pondok Pesantren tersebut berlokasi di Desa Sangking Baru, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para santri Ponpes Assolah dibawah pimpinan Habib Ali Bin Idrus Barakwan ini, terus aktif dalam menyambut peringatan HUT RI dalam setiap tahunnya.
Bahkan, para santri Ponpes Assolah ini dalam menyambut HUT-RI mereka juga terus ikut menggelar Upacara Bendera di halaman Ponpes tersebut dengan menggunakan seragam jubah serba putih.
Selain itu, para santri Ponpes Assolah ini juga ikut meramaikan HUT RI dengan mengadakan berbagai macam lomba yang tak kalah meriah dengan warga di desa-desa dan kota lainnya.
Seluruh santri diwajibkan mengikuti semua cabang lomba yang dilaksanakan oleh para panitia yang termasuk dari para asatidz pondok Pesantren Assolah itu sendiri.
Berbagai macam lomba diantaranya, lomba makan kerupuk, balap karung, makan roti, mindah tepung, bahkan masih banyak lomba-lomba yang lainnya.
Selain untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia, acara ini juga sebagai pelepas penat santri yang setiap hari mengaji.
Menurut Ustad Syirban selaku kordinator kegiatan di Ponpes Assolah dirinya mengatakan, acara lomba ini sebagai salah satu kegiatan untuk memeriahkan HUT RI ke-78 dan juga pelepas penat bagi santri. Terutama santri baru yang baru beradaptasi dilingkungan pesantren.
“Untuk memeriahkan hari kemedekaan, sebelum perlombaan, terlebih dahulu kami para pengasuh dan semua santri mengadakan upacara gabungan dihalaman Ponpes. Setelah itu, baru kami mengadakan beberapa perlombaan untuk mengisi kegiatan anak anak santri ini,” ucap ustad Syirban.
Sementara Pengasuh Ponpes Assolah Ustad Rudani menambahkan, Santri sebagai generasi penerus, tentu harus menumbuhkan sifat nasionalisme dalam hatinya.
Seperti fatwa yang digaungkan oleh KH. Hasyim ‘Asyari Hubbul Wathon Minal Iman atau mencintai negara adalah sebagian dari iman.
“Tak perlu untuk melakukan hal besar untuk mencintai negeri. Tapi mulailah dari hal-hal kecil yang ada disekitar kita. Seperti ngaji dan belajar dengan sungguh-sungguh ketika di pesantren,” imbuhnya Tuan Guru Rudani. (*/rls/duk/red).