LINTASKALIMANTAN.CO || Pemerintah Kabupaten Barito Uatar, Provinsi Kalimantan Tengah, dalam waktu dekat akan membangun dua jembatan baru yang ada di wilayah Kecamatan Lahei Barat yang menghubungkan akses jalan antar Desa, antar Kecamatan dan menuju Ibukota Kabupaten.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Barito Utara, M Tofik saat dihubungi, mengatakan pembangunan dua jembatan beton rangka baja tersebut sudah masuk dalam APBD Kabupaten Barito Utara Tahun Anggaran 2023.
“Jadi kenapa baru tahun ini bisa direalisasikan anggaran dana untuk pemabngunan jembatan baru karena sebelumnya kita mengalami refocusing anggaran dampak Covid-19, sehingga semua anggaran teralihkan untuk penanganan Covid-19 sesuai arahan pemerintah dari pusat,” ucap Tofik, Jumat 12 Januari 2023.
Dikatakannya, Pada tahun ini ada dua kegiatan pembangunan jembatan beton dengan menggunakan rangka baja dan ada juga pelebaran dan peningkatan jalan cor beton yang akan kita laksanakan dengan menggunakan anggaran dari APBD Kabupaten 2023.
Salah satu jalan yang longsor sehingga membuat jalan menjadi sempit yang berlokasi di RT.01 Desa Teluk Malewai, Kecamatan Lahei Barat. (*/foto:lintaskalimantan)
Dua jembatan yang akan dibangun tersebut ialah jembatan Liang berada di Desa Jangkang Baru dan jembatan Induk yang berada di Desa Teluk Malewai, Kecamatan Lahei Barat dengan panjang ratusan meter.
“Untuk pembangunan dua jembatan beton ini nantinya di bangun berdasarkan persentase nilai pekerjaan hal ini dilakukan karena kurangnya anggaran dana selain itu untuk pemerataan penanganan pembngunan jembatan dan jalan yang rusak di wilayah kecamatan lain yang ada di Barito Utara,” ungkap Kadis PUPR.
Sambung Tofik, saat ini tim dari Bina Marga DPUPR sedang mempersiapkan untuk kegiatan pembangunan fisik di bidang bina marga saat ini masih dalam tahap persiapan, dalam waktu dekat ini akan kita lakukan proses lelang sehingga pengerjaannya bisa segera dilaksanakan.
“Kita berharap semua pembangunan infrastruktur yang akan dibangun nantinya berjalan lancar dan dapat terselesaikan dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan jalan yang rusak dan tidak layak untuk dilalui,” tutup M Tofik. (*/ang/red).
